Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Desain Pemikiran dan AI dalam Pendidikan

5 September 2024   11:28 Diperbarui: 5 September 2024   11:33 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap masalah datang satu paket dengan solusi. Andai suatu permasalahan membuat kreativitas mencari solusi terkendala, maka manusia perlu mencari pendekatan kreatif. Salah satu yang dapat dicoba dengan menggunakan desain pemikiran/ design thinking.

Desain pemikiran merupakan pendekatan kreatif untuk pemecahan masalah yang berfokus pada empati, eksplorasi ide, dan kolaborasi. Dalam pendidikan, pendekatan ini bisa digunakan untuk menciptakan dan mengondisikan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Melalui desain pemikiran siswa dapat lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Dari situ setiap individu siswa mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Rabu, 4 September 2024, pukul 19.00-21.15 melalui zoom para guru yang mengikuti Program Guru Kreatif Cerdas Finansial yang terselenggara berkat kerjasama Bank BTPN dan Yayasan Guru Belajar mendapat sesi kedua bertema, Design Thinking dalam Perancangan Media Pembelajaran dengan AI. Sesi dibawakan oleh Pak Anggayudha Rasa. Ia merupakan Narasumber Pengembang Kurikulum IPAS dan IPA Kemdikbud RI.

DokPri
DokPri

AI dalam Pendidikan

Dengan kehadiran Artificial Intelligence (AI), guru kini terbantu dengan algoritma mesin AI untuk mendukung desain pemikiran dalam pembelajaran. AI dapat membantu guru memahami kebutuhan, preferensi, dan kemajuan belajar siswa secara lebih mendalam sehingga dapat merancang pelajaran yang lebih personal dan menyenangkan.

Pendekatan desain pemikiran memosisikan guru sebagai pemecah masalah yang harus memahami siswanya secara mendalam sebelum menyusun strategi pembelajaran. Dengan berfokus pada empati, guru bisa membuat pelajaran yang lebih relevan dan kontekstual menghubungkan materi dengan kehidupan siswa.

AI memungkinkan guru dapat mengetahui solusi konkret dalam menghadapi kesulitan dan menyesuaikan metode pengajaran. Ini semua menciptakan pengalaman belajar yang dipersonalisasi. Siswa merasa lebih dihargai dan dipahami.

Melalui bantuan AI, guru dapat lebih kreatif dalam merancang aktivitas pembelajaran. Misalnya, simulasi berbasis AI dapat digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang rumit dengan cara yang lebih interaktif. AI juga bisa digunakan untuk memfasilitasi kolaborasi antara siswa dengan gamifikasi yang dibantu ide-idenya dari AI.

Penutup

Dengan memadukan desain pemikiran dan AI, guru dapat merancang pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan berempati kepada siswa. Mereka akan lebih terlibat ketika merasa dipahami dan mendapat dukungan dalam proses pembelajaran. Guru yang berempati, kreatif, dan didukung oleh teknologi AI dapat menciptakan ruang kelas yang dinamis dan inklusif, di mana setiap siswa memiliki kesempatan untuk berkembang, bertumbuh, dan relevan dengan situasi zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun