Kesederhanaan dan ketulusan melekat pada Paus Fransiskus. Sebagai Jesuit ia sudah dididik dan dilatih menjalani sikap lepas bebas. Sikap yang menolak kelekatan terhadap apa pun yang justru menghalangi relasi rohani dengan Allah. Kelekatan akan menghambat gerak laju seseorang dalam mencapai tujuan mulia kehidupan.
Kala diumumkan menjadi terpilih menjadi paus dalam konklaf/ pemilihan paus tahun 2013. Ia mendapat bisikan dari rekan kardinal agar jangan melupakan kaum miskin. Kelak Kardinal Jorge Mario Bergoglio, SJ memilih nama pelindung kepausan, Santo Fransiskus dari Asisi.Â
Nama pelindung tersebut ia pilih sebab Fransiskus menjadi teladan dalam perbuatan sebagai sosok sederhana dan memeluk kemiskinan dengan penuh kesadaran.Â
Sejak terpilih resmi sebagai paus, ia tak mau mengikuti tradisi untuk duduk di tahta kepausan. Usai konklaf ia kembali tinggal di Wisma Santa Martha dan menolak tinggal di Istana Apostolik seperti tradisi sebelumnya. Di Wisma Santa Martha ia menempati salah satu kamar sederhana. Ia pun kerap naik kendaraan umum. Kala menjadi Uskup Agung Buenos Aires, Jorge Mario lebih senang naik angkutan umum seperti kereta api. Apartemen sederhana di pinggiran Olios yang ia tempati bukan wisma keuskupan.Â
Paus Fransiskus terbiasa memasak makanan sendiri sejak menjadi uskup. Setiap kali datang ke Roma ia terbiasa memakai mantel untuk menyembunyikan pakaian kebesaran seorang kardinal. Pada pengangkatannya sebagai kardinal, ia meminta pakaian bekas dari kardinal terdahulu yang masih laik pakai.
Hari ini, 3 September 2024 sekitar pukul 11.30 WIB Paus Fransiskus menjejakkan kaki di Indonesia. Ia menaiki pesawat komersial, ITA Air dari Roma. Selama di Indonesia ia akan menggunakan mobil, Toyota Kijang Innova Reborn. Untuk beristirahat ia takkan menginap di hotel, namun akan menginap di Wisma Kedubes Vatikan, Gambir, Jakarta Pusat.Â
Sebelum memulai kunjungan apostolik ke kawasan Asia Pasifik, 3-13 September 2024, ia memohon doa dari ribuan peziarah di alun-alun Basilika St. Petrus, Vatikan. "Saya akan memulai perjalanan apostolik mengunjungi beberapa negara di Asia. Mohon doa untuk kelancaran perjalanan ini."
Selamat datang di Indonesia Paus Fransiskus. Pace e Bene. Berkah Dalem.
*Serial Tulisan Menyambut Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, 3-6 September 2024
Referensi
B. Josie Susilo H. Paus: Mohon Doa Perjalanan ke Asia. Harian Kompas, 2 September 2024.
R.B.E Agung Nugroho, et. al. 2014. Fransiskus dari Amerika Latin. Jakarta: Penerbit Obor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H