Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar, Berdaulat dan Berdikari

2 April 2023   23:50 Diperbarui: 3 April 2023   00:17 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah pendidikan yang suram. Membosankan. Kini perlahan-lahan mulai sedikit beralihrupa. Merdeka Belajar mulai digaungkan. Sudah saatnya proses belajar menjadi proses yang membahagiakan bagi siswa.

Pembelajaran yang memerdekakan adalah memindahkan titik fokus pembelajaran ke kutub siswa. Mereka bukan lagi dianggap sebagai obyek, melainkan sudah ditempatkan sebagai pribadi yang unik.

Ki Hadjar Dewantara (Samho dan Yanuari,2010) pun sudah mengingatkan akan hal tersebut. Pedagogi menyangkut upaya memahami dan mengayomi kebutuhan siswa sebagai subyek pendidikan. Untuk mencapai hal itu, guru perlu mengembangkan potensi-potensi  siswa. Dalam proses belajar-mengajar guru mengedepankan dialog kepada siswa.

Proses dialog dalam proses belajar-mengajar untuk  memantik  dan  mengungkapkan  gagasan-gagasan  siswa  tentang suatu topik tertentu. Pengedepanan dialog mengondisikan  proses transfer pengetahuan berlangsung secara alami. Siswa  menemukan,  mengolah,  dan  memilih  pengetahuan yang relevan untuk kehidupan.   

Pendidikan 4.0

Salah satu tema penting dalam Pendidikan 4.0 adalah perlunya memikirkan kembali bagaimana guru mendukung pembelajaran, memanfaatkan interaksi daring atau tatap muka yang unik, dan pemanfaatan teknologi demi mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran jadi lebih aktratif, menarik, dan inovatif berkat dukungan sarana teknologi digital. Guru dapat menggunakan beragam video dari Youtube untuk membahas suatu tema/ kompetensi dasar pembelajaran.

Penggunaan sarana teknologi digital dalam pembelajaran semakin membuat siswa antusias. Teknologi digital membuat suatu materi pembelajaran dapat ditampilkan dalam bentuk animasi/ simulasi yang memudahkan siswa memahami. Ada beberapa contoh Merdeka Belajar yang sudah mulai dilakukan, bahkan sebelum Nadiem Makarim, Mendikbudristek Kabinet Kerja meluncurkan Program Merdeka Belajar.

Di Bantul terdapat sebuah sekolah yang sudah menerapkan Merdeka Belajar, yakni Sekolah Sanggar Anak Alam. Tujuan Pembelajaran sekolah tersebut bertitik tolak dari lingkungan sekitar. Para guru di sekolah Sanggar Anak Alam, Bantul melakukan pendekatan dengan basis kearifan lokal. Suatu kali pernah terjadi kecurian di sekolah itu.

Peristiwa kecurian di sekolah dapat dijadikan titik tolak untuk mengajarkan secara langsung tentang sikap jujur dan adil dalam menangani suatu permasalahan, sehingga solusi yang dihasilkan dapat merangkul bagi semua warga sekolah.

Berubah atau Punah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun