Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar, Berdaulat dan Berdikari

2 April 2023   23:50 Diperbarui: 3 April 2023   00:17 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bergulirnya waktu mengubah lanskap pendidikan. Guru dituntut lebih kreatif dalam mendesain pembelajaran. Prof. Eko mengingatkan bahwa dalam semua hal, mulai dari cara mengajar, membuat soal dan hal lainnya harus diubah menjadi lebih inovatif.

Lebih lanjut beliau memberikan contoh, dalam menyusun soal, guru jangan lagi membuat soal yang mudah dicari jawabannya di internet. Sebaliknya, guru perlu membuat soal yang dapat mengarahkan siswa untuk berproses. Berproses dalam arti bahwa siswa memerlukan beberapa tahapan hingga akhirnya mampu menjawab suatu pertanyaan. 

Proses tersebut meliputi memahami alur pertanyaan, mengumpulkan beragam data melalui membaca, menarik kesimpulan terhadap kecocokan data, dan mendengarkan pendapat orang lain. Soal yang menuntut jawaban pada ranah C1 sudah layak tidak dibuat lagi.

Sebaiknya kondisikan dan arahkan siswa untuk dapat lebih kritis dan mengalami proses. Prof. Eko (2020) menegaskan bahwa benar atau salah saat menjawab pertanyaan tidak lagi penting. Proses penemuan jawaban terhadap soal merupakan hal penting sebab itu melatih proses berpikir seperti mengumpulkan hipotesa, memeriksa keabsahan data, lalu menyimpulkan jawaban. Proses tersebut sungguh melatih siswa agar kelak  semakin sigap menyambut beragam perubahan dalam kehidupan.

Berubah atau punah. Satu-satunya yang pasti dalam hidup adalah perubahan. Semakin berkembangnya teknologi digital membuat guru perlu berinovasi dalam mengajar. Metode mengajar yang menganggap siswa sebagai obyek perlu dihilangkan.

Pada era teknologi digital siswa bukan lagi seperti kertas putih yang siap diisi oleh materi apapun. Kini siswa dapat lebih cepat mengetahui sesuatu hal dibandingkan si guru dengan pemanfaatan teknologi yang tepat.

Metode pengajaran perlu adaptif terhadap perkembangan teknologi digital. Mas Menteri, Nadiem Makarim memaparkan bahwa Kurikulum Merdeka  harus fleksibel dan sederhana, serta berorientasi peningkatan kompetensi peserta didik. Metode pengajaran dapat semakin menarik dan variatif dengan pemanfaatan platform-platform daring.

KolPri
KolPri

Merdeka Belajar

Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka memberikan perubahan mendasar. Dalam proses belajar-mengajar siswa menjadi subyek pendidikan. Siswa difasilitasi untuk mengalami perubahan pada sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 

Roda zaman terus berputar. Siswa perlu disiapkan untuk adaptif terhadap tuntutan perkembangan zaman. Kurikulum ini mengondisikan siswa untuk menjadi generasi yang kreatif dan inovatif. Mereka adalah generasi pemilik masa depan. Jangan sampai proses belajar-mengajar menjadikan mereka generasi usang. Tidak adaptif dan relevan dengan situasi era kiwari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun