Lalu, bagaimana potret berliterasi pada masa pandemi? Untuk pembelajaran literasi pada masa pandemi, penulis sudah tidak dapat mengajak para siswa berkunjung ke perpustakaan. Situasi darurat pada masa pandemi juga menimbulkan berkat tersembunyi bagi pembelajaran literasi. Kompetensi guru untuk berkreasi dalam merancang program-program literasi diperlukan agar berliterasi tetap bisa terlaksana, meskipun masih dalam situasi pandemi.
Kebetulan penulis menjadi pengikut beberapa penerbit di Twitter. Kala pandemi mulai menerjang Indonesia, beberapa penulis memberikan akses gratis untuk mengunduh buku-bukunya.
Penulis memberikan informasi kepada para siswa tepat di hari terakhir boleh mengunduh gratis buku-buku dari Rissa Saraswati dan Faza Meonk, kreator komik Si Juki di google books. Selain itu, masih banyak pula buku-buku gratis yang dibagikan secara legal pada masa pandemi ini. Kumpulan penulis muda yang memberikan akses gratis mengunduh kumpulan cerpen bertema Covid-19.
Penerbit Gramedia Pustaka Utama juga memberikan akses kepada pengikut di media sosialnya untuk mengunduh gratis dan legal, yakni dua buku Paulo Coelho: ABCD dan Arti Damai serta buku Mitch Albom: Uluran Kasih. Galeri Buku Jakarta di situs galeribukujakarta.com membagikan 90 judul buku yang dapat diunduh secara gratis dan legal. Puluhan buku yang digratiskan tersebut sudah atas persetujuan para penulisnya. Gerakan mendonasikan karya buku di situs Galeri Buku Jakarta merupakan gagasan dari sastrawan Damhuri Muhammad.
Terbaru. Perpustakaan di tempat penulis bertugas, SMP Pahoa sudah membuka layanan pesan antar peminjaman buku. Siswa mengisi form peminjaman daring dalam situs perpustakaan. Layanan pesan antar dibuka dari Senin -- Jumat, pukul 07.00-15.00. Siswa kelas 7 sudah ada beberapa yang memanfaatkan layanan tersebut.
Selain itu, penulis juga memberikan informasi untuk siswa mendaftar anggota iPusnas. iPusnas adalah aplikasi perpustakaan digital persembahan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dengan menjadi anggota iPusnas mereka dapat meminjam koleksi buku secara daring. Pada kelas 7 yang penulis ampu juga sudah cukup banyak siswa yang telah memanfaatkan peminjaman buku melalui iPusnas.
Kepada siswa yang telah memanfaatkan peminjaman buku dari iPusnas, penulis memberikan pertanyaan berikut:
1. Apakah ada kesulitan saat meminjam?
2. Apakah ini pengalaman pertama pinjam buku secara daring?
3. Bagaimana kesan pesan usai berhasil meminjam dan membaca buku dari iPusnas?