Dalam rapat koordinasi nasional bidang perpustakaan Maret 2021, Kepala Balitbang Kemdikbudristekdikti mengungkapkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) bahwa 70 persen siswa berada di bawah level kompetensi minimum dalam membaca, 71 persen di dalam matematika, dan 60 persen sains. Berkaca terhadap hasil tersebut sehingga standar tingkat literasi siswa di Indonesia masih berada di level 2 PISA.
Level 2 PISA menandakan bahwa siswa pada level ini hanya mampu memahami yang tertulis di dalam teks. Mereka belum mampu berpikir tingkat tinggi. Selain tingkat memahami teks yang masih rendah. Sudah menjadi rahasia umum masih rendahnya budaya membaca di Indonesia.
Masih sedikit sekali keluarga yang betul-betul menyisihkan uang khusus untuk anggaran pembelian buku. Teladan Bung Hatta dalam menyediakan anggaran untuk membeli buku untuk ketiga putrinya dapat dijadikan pelecut semangat.
Meutia Hatta, puteri pertama Bung Hatta mengungkapkan bahwa ia mengucapkan banyak terima kasih kepada ayahnya atas pendidikan lewat membaca yang diajarkan dalam keluarga. Bung Hatta selalu memberikan buku-buku kepada tiga puterinya atau ketiga puterinya membeli buku dari uang saku yang Bung Hatta berikan (Badudu, 2019).
Dalam buku, Start with Why diungkapkan ada dua acara untuk memengaruhi perilaku manusia: memanipulasi dan menginspirasi (Sinek, 2019). Tokoh bangsa Bung Hatta yang memiliki habitus membaca penulis pilih untuk menginspirasi siswa untuk gemar membaca.
Dari luar negeri penulis memberikan contoh tokoh-tokoh yang menginspirasi perihal habitus membaca. Salah satu tokoh inspiratif yang sering penulis sampaikan dalam pembelajaran, yakni Bill Gates. Ia memiliki keteguhan dan komitmen merawat habitus membaca. Mantan CEO Microsoft ini membaca sebanyak 50 buku per tahun. Buku-buku ia yang baca pun kerap dibagikan kepada para pengikut di situsnya, www.gatesnotes.com dengan tajuk: My 2020 summer book recommendations.
Penyebaran virus Korona yang cepat menimbulkan kepanikan tak terperi. Semua sektor kehidupan terkena dampak. Pun, dunia pendidikan terkena imbas. UNBK dibatalkan. Kebijakan merumahkan siswa dan guru menyebabkan pembelajaran daring menjadi pilihan utama hingga kini.
Penyesuaian pun perlu dilakukan oleh segenap siswa dan guru. Segala aplikasi yang mendukung pemelajaran daring mendadak hits. Google classroom, Google Hangout, Microsoft Teams, Zoom, IG live, dan Youtube kini menjadi pilihan dalam pembelajaran daring.
Strategi Solutif Berliterasi
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 merilis data survei sosial ekonomi nasional yang menyebutkan hanya sekitar 13,02 persen penduduk usia lima tahun ke atas yang datang ke perpustakaan. Dari jumlah tersebut ternyata dominasi buku yang dibaca mereka ketika mengunjungi perpustakaan adalah buku pelajaran (80,83 persen) dan kitab suci (73,65 persen).
Data survei sosial ekonomi nasional (Susenas) tentang angka kunjungan ke perpustakaan yang rendah serta kurangnya ragam bahan bacaan yang dibaca siswa juga berimbas pada rendahnya aktivitas literasi membaca secara nasional.