bangsa yang berdiri sejajarÂ
dengan bangsa-bangsa lain di duniaÂ
(Joko Widodo, Presiden RI ke-7)
Â
Papua ada dalam hati setiap pemimpin Indonesia, tak terkecuali Jokowi. Berulang kali ia mengunjungi Papua dalam rangka kunjungan kerja. Salah satu yang menyita perhatian khalayak, Â kala ia memeriksa perkembangan pembangunan Trans Papua. Jokowi berani mengendarai motor trail sendiri. Ia hendak memastikan langsung sendiri kondisi jalan yang sedang dikerjakan.
Keberanian Jokowi kala itu menunjukkan bela rasa dirinya untuk langsung mengalami penderitaan rakyat Papua yang sudah lama mengidamkan melepaskan belenggu keterisolasian. Belenggu tersebut dapat dilepaskan melalui pembukaan jalan Trans Papua.
"Kalau naik trail, kelihatan jelas kesulitannya. Kita ini kan coba melihat di lapangan. Itu baru naik, coba bayangkan yang membangun," ujar Jokowi.
Keberpihakan pemerintah terhadap Papua nampak dalam pemilihan lokasi PON. Provinsi Papua ditetapkan menjadi tuan rumah PON ke-20 tahun 2020 melalui Surat Keputusan (SK) Menpora No. 0110 tahun  2014 tertanggal 2 April. Sebagai bukti keterlibatan pemerintah dalam persiapan PON melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan empat arena olahraga untuk kesuksesan acara. Empat arena olahraga diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, Kamis (10/6/2021), yakni arena Aquatic dan Istora Papua Bangkit di kawasan Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan arena Kriket dan lapangan Hoki (dalam dan luar ruang) di kompleks olahraga Doyo Baru, Distrik Waibu di Kabupaten Jayapura.
Pada acara serah terima arena olahraga tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menyampaikan bahwa kegiatan serah terima pengelolaan dilakukan sebagai upaya Kementerian PUPR agar arena yang telah selesai dibangun dapat segera dimanfaatkan dalam mendukung penyelenggaraan PON XX Papua Tahun 2021.
Pada kesempatan tersebut, Diana turut mempersilakan agar arena yang telah diserahterimakan dapat dimanfaatkan sebagai sarana latihan atlet Papua sebelum penyelenggaraan PON berlangsung. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa setelah PON selesai juga dipersilakan menggunakan arena untuk kegiatan turnamen olahraga, baik tingkat provinsi maupun nasional.