Judul buku: Â Melawan Lupa, Menepis Stigma
Penulis: Asvi Warman Adam
Penerbit: Buku Kompas/ PBKÂ
Tahun terbit: 2015
Halaman: 190
Genre: Nonfiksi
Jangan sekali-kali melupakan sejarah itu petuah dari Presiden RI Pertama, Bung Karno. Sejarah membekali manusia untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu. Sejarah memberikan antisipasi saran  tindakan agar luka sejarah suatu bangsa tidak kembali berulang.
Buku ini mengungkapkan kisah tragis dan traumatis para korban G30S. Penangkapan, penahanan, pembunuhan massal, pembuangan paksa, menjadi eksil di negeri orang hingga perlakuan diskriminatif terhadap jutaan keluarga korban 1965 karena dicap 'tidak bersih lingkungan".
Buku ini saya dapatkan sebagai penanya terpilih dalam acara Ngobrol Bareng Penulis Buku Kompas. Membaca buku, Melawan Lupa, Menepis Stigma membuat pembaca dibukakan mata bahwa stigma itu sungguh nyata terjadi hingga kini. Isu komunis senantiasa muncul tiap tahun. Apalagi menjelang tahun politik seperti pilpres atau pilkada.
Kisah pilu nan getir tersaji detail dalam buku ini. Kisah tersebut dialami oleh tokoh yang terlibat langsung (dituding dalang G30S) juga para mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di luar negeri yang terimbas peristiwa 1965.
Kisah dalam buku dapat dibaca acak sebab naskah dalam buku bersumber dari kumpulan artikel, kata pengantar, dan resensi yang pernah dimuat dalam beberapa buku serta dimuat dalam media massa.
Semoga usai membaca buku ini, para pembaca dapat belajar betapa stigma dapat memusnahkan suatu bangsa. Mencerai-beraikan persatuan. Mengakibatkan penderitaan berkepanjangan untuk para korban.
Jangan lagi ada stigma di antara sesama warga bangsa. Indonesia adalah kita bukan kami, mereka atau milik segelintir orang.