Kecepatan sesuatu yang identik dengan teknologi. Kehadiran internet mengubah kehidupan manusia. Kini semua serba cepat dan tunggang-langgang. Manusia semakin terkikis otensitasnya akibat penetrasi teknologi informasi dan komunikasi.Â
Semua orang kini berlomba menjadi tercepat dalam menyebarkan suatu berita. Tanpa perlu diverifikasi mereka mudah membagikan suatu berita ke beragam kontaknya melalui media sosial yang dimiliki. Keengganan untuk memverifikasi inilah yang menyebabkan berita bohong mudah tersebar.
Di antara keriuhan berita bohong yang kadang membunuh karakter seseorang, memecah belah sesama warga bangsa, menimbulkan syak-wasangka antar individu, terdapat narablog yang tetap menulis dengan penuh kesadaran untuk mencerahkan peradaban. Salah satu narablog yang nikmat dibaca adalah blog dari Nodi Harahap. Â Isi blognya sungguh variatif dari tema teknologi, keuangan, zakat, lingkungan hidup, kota cerdas, dan lang-lang wisata.
Kebetulan Adi Harahap dan diriku sama-sama memiliki narablog di Kompasiana. Bedanya Bung Adi memiliki pula narablog pribadi yang apik memajang beragam tulisannya, sedangkan narablog pribadiku dikhususkan mengunggah resensi buku. Dunia digital yang bergegas cepat sungguh menawarkan beragam kesempatan pada tiap insan untuk memberikan ragam kebaikan.Â
Salah satu resolusi diriku di tahun 2019 untuk menjadi narablog yang bertanggung jawab dalam mengunggah tulisan yang mencerahkan peradaban, memuliakan kemanusiaan, dan menginspirasi beragam hal positif untuk para puan dan tuan pembaca.
Pramoedya Ananta Toer pernah menorehkan kalimat berikut, "orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." Menulis merupakan salah satu kegiatan intelektual.
Menulis dalam beragam media, termasuk salah satu di antaranya menjadi narablog membutuhkan kesungguhan dalam mengolah beragam informasi atau referensi agar tulisan atau buku tersebut berfaedah, menarik, bukan kabar bohong, dan inspiratif bagi pembaca.
Chairil Anwar meskipun sudah terbaring lama di peristirahatan terakhir masih dikenang sebagai salah satu pelopor angkatan 45, karena ia meninggalkan jejak buku.Â
Semoga kegiatan menulis di era digital membuat para narablog memegang petuah bijak dari penulis, Bud Garner: Â karena ketika kamu bicara, kata-katamu hanya bergaung ke seberang ruangan atau di sepanjang koridor, tetapi ketika kamu menulis, kata-katamu bergaung sepanjang zaman.