Kawasan Alam Sutera sudah menjadi ikon bagi wilayah Serpong. Serpong dan Alam Sutera bagai dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Sebagai sebuah kawasan hunian, Alam Sutera banyak memberikan tawaran fasilitas tidak hanya bagi segenap penghuninya saja, melainkan juga untuk masyarakat pada umumnya.
Fasilitas seperti sekolah St. Laurentia mendapat siswa/i dari warga yang bukan hanya penghuni kawasan Alam Sutera semata, namun warga Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Tangerang Selatan. Mal Alam Sutera dan Living World sungguh menjadi magnet dalam kawasan yang mengundang beragam warga dari berbagai wilayah datang berkunjung.
Dua hal yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah bercokolnya impian dan harapan dalam dirinya. Impian dan harapan tersebut yang membuat manusia terus disuntik semangatnya untuk menjalani hidup. Zaman kerajaan dahulu kesuksesan seseorang dapat dilihat dari kepemilikan kuda (turangga) dan rumah (griya). Dalam konteks masa kini, turanggadigantikan dengan kendaraan roda empat.
Perumahan Berkualitas
Setelah punya rumah, apa cita-citamu?
Kecil saja: ingin sampai rumah
saat senja supaya saya dan senja sempat
minum teh bersama di depan jendela
(Cita-cita, Joko Pinurbo)
Sejauh manapun manusia pergi, rumah adalah tempat ia akan kembali. Tidak ada yang lebih membahagiakan seusai lelah beraktivitas, disambut oleh rumah yang asri dan nyaman.
Cuplikan larik puisi Joko Pinurbo mungkin sebagian yang dirindukan banyak orang. Sampai rumah saat senja => melakukan hal yang disuka di beranda/ di depan jendela. Bahagia itu sederhana, seperti minum teh bermandikan senja di depan jendela, mengajak anak bermain di halaman/ area rumah, menyiram tanaman.
Perumahan Alam Sutera memanjakan penghuninya dengan beragam fasilitas berkualitas. Untuk menjamin keamanan penghuni disediakan panic button. Hanya dalam waktu 5 menit laporan melalui panic button langsung direspon.
Penanggung jawab keamanan menyampaikan bahwa andai pelapor berada di lokasi yang agak jauh, maksimal dalam 10 menit laporannya ditindaklanjuti. Penulis sungguh kagum tentang panic button tersebut. Sejauh yang penulis ketahui, fasilitas ini masih jarang tersedia dalam perumahan di wilayah Indonesia.
Kawasan Idaman di Alam Sutera
Bu Lilia Sukotjo, Marketing Director Alam Sutera, memaparkan awal mula pengembang Alam Sutera menjalankan bisnis di bidang properti. Sebagai pengembang baru, perusahaan berusaha memahami hati terdalam konsumen. Sebelumnya perusahaan pengembang Alam Sutera bergerak di bidang tekstil.
Langkah pertama mereka bekerjasama dengan institusi pendidikan, sekolah St. Laurentia. Pihak pengembang menurut keterangan Bu Lilia hendak menjamin bahwa para penghuni kawasan Alam Sutera tidak perlu bingung menyekolahkan putera/ puterinya.
Pihak pengembang Alam Sutera dengan sadar mengedepankan kawasan hunian hijau, aman, dan nyaman. Barisan tetumbuhan di jalan-jalan utama/ jalan-jalan di dalam kluster menyumbang keteduhan dan memasok oksigen bersih, tersedianya danau-danau resapan dan pengindah estetika hunian.Â
Tersedianya fasilitas umum dan fasilitas sosial semakin menjadikan kawasan hunian Alam Sutera sebagai investasi hidup berkualitas bagi segenap penghuninya. Bu Lilia berujar, "Alam Sutera not creating product but create life."
Keunggulan Alam Sutera adalah metode pengembangan berwawasan ekologis, inovatif, penyediaan 40% fasum dan fasos yang menunjang aktivitas penghuninya. 3 alasan mengapa orang wajib memiliki rumah di Alam Sutera tegas Bu Lilia, "healthy living, high investment return, dan world class retires."
Rumah bernuansa hijau adalah rumah masa depan. Rumah hijau salah satu ciri yang ramah lingkungan dan hidup berkelanjutan. Alam Sutera mengedepankan kawasan ramah lingkungan dan hidup berkelanjutan. Bu Lilia menginformasikan bahwa di kawasan Alam Sutera tidak diperbolehkan ada tempat sampah di depan rumah.
Tempat sampah menjadi sarang lalat dan dapat menimbulkan penyakit. Oleh sebab itu, di Alam Sutera sampah rumah tangga dimasukkan ke plastik untuk diambil petugas kebersihan kawasan pada jam pengambilan sampah yang telah ditentukan.
Lingkungan hijau dan hidup berkelanjutan menjadi poin kekuatan Alam Sutera. Kawasan lingkungan yang terjaga akan menciptakan kehidupan yang nyaman dan berkualitas bagi segenap penghuni di Alam Sutera. Ciri khas kawasan Alam Sutera yang penulis lihat adalah adanya green tunnel (kanopi hidup), deretan pepohonan trembesi yang menjadikan indeks udara bersih pada kisaran 0,18 -- 0, 24.
Selain pengelolaan sampah dan kanopi hidup alami, Alam Sutera juga memiliki beberapa danau untuk memperindah kawasan dan sebagai resapan air hujan. Lingkungan yang hijau menunjang hidup keberlanjutan para warga Alam Sutera. Tersedianya beragam fasilitas seperti sport hall, kolam renang hampir di setiap kluster, taman, trek berlari, dan trek bersepeda semakin menunjang gaya hidup sehat keluarga.Â
Smart City
Alam Sutera mengembangkan hunian berkonsep smart township. Beberapa kluster Alam Sutera sudah dilengkapi Fiber to the Home (FTTH), free wifi di area publik, panic button terkoneksi dengan ASCC (Alam Sutera Command Center), dan sistem transportasi berbasis GPS: Sutera Loop. Bis berkonsep klasik dengan warna merah ini sungguh menyita perhatian.
ASCC menjamin dan memantau keamanan selama 24 jam. Seluruh kawasan Alam Sutera dipantau dengan kamera CCTV yang tersebar di 126 titik. ASCC juga memantau lalu lintas di seluruh kawasan.
Dari gedung ASCC ini, laporan panic button ditindaklanjuti. Ruangan ASCC yang terbatas ini ternyata boleh dikunjungi oleh Kompasianer. Kami mendapat penjelasan singkat tentang operasional ASCC. Ditutup dengan kami berfoto bersama berlatarbelakang ratusan kamera.
Penutup
Keamanan dan kenyaman rumah menyumbang kebahagiaan seseorang. Produktivitas pun akan meningkat jika rumah nyaman dan aman. Kawasan terpadu Alam Sutera siap menjadi pilihan masyarakat yang hendak memiliki kehidupan nyaman dan berkualitas (rumah/ lokasi bekerja/ berbisnis). Dari rumah segala hal bermula. Jangan sampai rumah menjadi sumber masalah dan pangkal ketidakbahagiaan hidup. Bait puisi Joko Pinurbo berikut dapat jadi pengingat:
Ah, cita-cita. Makin hari kesibukan
makin bertumpuk, uang makin banyak maunya
jalanan macet, akhirnya pulang terlambat.
Seperti turis lokal saja,
singgah menginap di rumah sendiri
buat sekedar melepas penat.
Sumber pendukung:
Situs Alam Sutera Realty
Leaflet Alam Sutera Residential
Instagram Alam_Sutera_Realty
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H