Salah satu yang menarik dari Pameran Pendidikan Islam Internasional (InternationalIslamic Education Exhibition) yang berlangsung dari 21 -- 24 November 2017 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang ditampilkannya pondok pesantren yang memiliki kekhasan dalam program pendidikannya. Pada IIEE 2017 penulis berkesempatan berkunjung ke stan Pondok Pesantren (pontren) Kebon Jambu Al-Islamiy, Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat.
Sebelumnya pontren Kebon Jambu mendapat liputan luas di berbagai media massa, karena menjadi tempat berlangsung KUPI (Kongres Ulama Perempuan Indonesia) pada 25-27 April 2017. Fakta menarik lainnya yang penulis dapatkan kala berkunjung ke stan pontren Kebon Jambu adalah pimpinannya seorang perempuan. Kalangan santri di sana menyebutnya Nyai Hj. Masriyah Amva.
Kekhasan Pontren Kebon Jambu
Di pontren Kebon Jambu terbuka untuk semua kalangan. Nyai Hj. Masriyah mengungkapkan bahwa Kebon Jambu ini toko serba ada. Siapa pun boleh datang dan membeli apa pun yang ada di sini. Selanjutnya, ia menegaskan sebagai makhluk pluralis yang menghormati semua makhluk Allah, karena ia mencintai Allah.Â
Nyai sering menyatakan: "Lihatlah dari depan, aku adalah cinta. Dari samping, aku adalah cinta. Dari atas, aku adalah cinta. Dari belakang, aku adalah cinta. Aku adalah cinta, orang yang mencintai seluruh makhluk-Nya tanpa melihat latar belakang." Kekhasan dari pontren Kebon Jambu adalah penerimaan terhadap prespektif keadilan jender dan pluralisme dalam perspektif Islam.
Pontren Kebon Jambu didirikan oleh pasutri, KH. Muhammad dan Nyai Hj. Masriyah Amva pada tahun 1993. Awalnya pimpinan pontren adalah KH. Muhammad. Sesudah beliau wafat pada tahun 2006, kepemimpinan pontren beralih ke istrinya, Nyai. Hj. Masriyah.
Masyarakat Indonesia masih menganut kuat budaya patriarki, maka ketika Nyai mengelola pontren mendapat beragam tantangan.
Oleh-oleh dari Stan Pontren Kebon Jambu
Pontren Kebon Jambu memegang pesan pimpinannya, Nyai Masriyah untuk menerima beragam kalangan seperti kala mendapatkan kunjungan dari Komisi Germasa GPIB Paulus Jakarta. Kedua institusi keagamaan ini sudah erat menjalin silaturahmi kemanusiaan sejak lama.
Sistem Pendidikan Pontren Kebon Jambu
Di pontren Kebon Jambu menganut dua model pembelajaran. Gabungan model pengajaran bandongan (kuliah metode ceramah) dan sorogan (privat). Pengajian model bandongan diselenggarakan setiap ba'da shalat fardlu, yaitu setelah sholat Subuh, Dhuhur, Ashar, dan Maghrib. Sedangkan, model pengajian sorogan diselenggarakan ba'da Isya.
Untuk membentuk santri yang berkualitas pontren juga memiliki program unggulan ekstrakulikuler: seni Qiraat al-Qur'an, seni dakwah, seni kaligrafi, seni shalawat, seni rebana, Lingkar Budaya Jambu dan Seni Bela Diri Panca Tunggal Serba Guna (PTSG).
Dengan landasan keislaman yang kuat serta dilandasi penerimaan terhadap prespektif keadilan jender dan pluralisme dalam perspektif Islam, maka segenap santri pontren Kebon Jambu siap menjadi duta Islam yang ramah dan meluaskan jangkauan kekhasan corak islam Nusantara.
Referensi
Tim KUPI. 2017. Dokumen Resmi Proses dan Hasil Kongres Ulama Perempuan Indonesia.
Cirebon: KUPI.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H