Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Persimpangan Jalan

21 Februari 2014   17:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:36 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu biasa menyapaku kumbang. Sapaan yang buatku bagai rasakan terbang.

Sapaan yang bermula dari ketidaksengajaan. Sapaan yang selalu kurindukan.

Hari demi hari begitu menyenangkan.

Kamulah yang kini kuinginkan.

Dalam lelap kerap kurasakan gejolak kerinduan.

Rindu yang lebih tak sanggup kutahan.

Rindu yang harus segera tersampaikan.

Rindu yang lama-lama tak mungkin kutanggung sendirian.

Lalu, aku terjaga. Tersadar. Kamu dan aku berada di persimpangan.

Kamu dan aku berbeda tujuan.

Tiba kabar mengejutkan. Kamu akan dijodohkan.

Apakah perjodohan itu kamu inginkan?

Apakah kamu tak sama rasakan getaran? Getaran rindu antara kamu dan aku.

Kamu memutar arah. Berusaha menyerah. Lenyapkan semua kisah antara kita.

Kini telah berbeda. Berganti cerita.

Kata cinta pun belum sempat kubungkus rapi. Kini kamu memilih berbakti.

Bakti pada orangtua. Demi mereka kamu sambut perjodohan.

Rela enyahkan. Keakraban. Kehangatan. Kerinduan. Yang telah hubungkan kamu dan aku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun