Kamu biasa menyapaku kumbang. Sapaan yang buatku bagai rasakan terbang.
Sapaan yang bermula dari ketidaksengajaan. Sapaan yang selalu kurindukan.
Hari demi hari begitu menyenangkan.
Kamulah yang kini kuinginkan.
Dalam lelap kerap kurasakan gejolak kerinduan.
Rindu yang lebih tak sanggup kutahan.
Rindu yang harus segera tersampaikan.
Rindu yang lama-lama tak mungkin kutanggung sendirian.
Lalu, aku terjaga. Tersadar. Kamu dan aku berada di persimpangan.
Kamu dan aku berbeda tujuan.
Tiba kabar mengejutkan. Kamu akan dijodohkan.
Apakah perjodohan itu kamu inginkan?
Apakah kamu tak sama rasakan getaran? Getaran rindu antara kamu dan aku.
Kamu memutar arah. Berusaha menyerah. Lenyapkan semua kisah antara kita.
Kini telah berbeda. Berganti cerita.
Kata cinta pun belum sempat kubungkus rapi. Kini kamu memilih berbakti.
Bakti pada orangtua. Demi mereka kamu sambut perjodohan.
Rela enyahkan. Keakraban. Kehangatan. Kerinduan. Yang telah hubungkan kamu dan aku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H