Mohon tunggu...
Bona Ventura Ventura
Bona Ventura Ventura Mohon Tunggu... Guru - Kontributor buku antologi: Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, Elex Media, 2014 - 3 Tahun Pencapaian Jokowi, Bening Pustaka, 2017 | Mengampu mapel Bahasa Indonesia, Menulis Kreatif, dan media digital

#Dear TwitterBook, #LoveJourneyBook @leutikaprio

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dekat Maut

24 Desember 2014   03:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:36 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kematian amat dekat kualami kala tersasar di acara pendakian ke Gunung Gede di medio tahun 2000an. Dalam acara tersebut ada 16 orang peserta salah jalur pendakian. Sekitar 16 jam kami terombang-ambing tak tentu arah. Saat kelimabelas teman tetap tertawa dan belum menyadari apa yang terjadi. Sebaliknya, saya sudah sampai pada satu titik kepasrahan yang paripurna bahwa di alam bebas keterbatasan manusia amat sekali tampak. Selama tersesat saya memanjatkan doa yang meyitir dari lagu You Raise Me Up Josh Groban. When I am down and my soul so weary, when troubles come and my heart so burdened be. Then I am still and wait here in the silence. Until you come and still with me.

Dalam doa saya sampaikan ujud kesiapan hati, apabila memang hidupku harus berakhir di gunung. Dalam doa kuberujar, “Tuhan, jika semua harus berakhir di sini, saya sudah siap”. Saat mengucapkan kalimat tersebut terasa kedamaian membanjiri hati. Suatu kepasrahan paripurna. Setelah doa tersebut terucap diriku semakin ringan melangkah, meskipun belum tahu bagaimana cara keluar dari rute yang salah. Beberapa menit kemudian, salah seorang teman memintaku memimpin doa, karena mereka merasa sudah lelah dan tak kunjung jua menemukan jalur pendakian yang benar.
Beberapa saat kami berdoa, agar jalur yang benar segera ditemukan. Selang 2 menit menutup doa terdengar ada suara yang menyahut teriakan minta tolong kami. Dari bawah terdengar suara menyahut, “Sini, sini lewat jalur yang tepat”. Segera kami berhamburan mencari sumber suara sahutan di bawah. Puji Tuhan, kami menemukan asal suara tersebut. Mereka langsung menunjukkan jalur pendakian yang tepat. Kami dapat melanjutkan pendakian dan berkumpul kembali dengan rombongan yang sangat cemas selama 16 jam. Peristiwa tersebut membuat saya semakin bertekun dalam doa. Percaya dengan Penyelenggaraan Ilahi melalui setiap doa yang kupanjatkan dan semakin bersyukur dalam segala kondisi, serta tegar mengarungi lika-liku kehidupan dengan perisai iman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun