Mohon tunggu...
bona boaz
bona boaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNSIA

Saya adalah seorang penulis yang tidak pernah bosan untuk belajar dan mengejar cita-cita. Selain itu, saya juga seorang mahasiswa yang selalu ingin menambah pengetahuan dan ilmu baru. Saya juga merupakan seorang content creator yang senang membuat konten yang menarik dan berguna bagi orang lain. Sebagai penulis, saya selalu bersemangat untuk menulis dan mengejar karya yang lebih baik lagi. Saya selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas tulisan saya dan menjadi lebih baik dari yang terdahulu. Saya juga selalu memiliki harapan yang besar untuk menjadi penulis yang sukses dan dikenal oleh banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memburu Kursi Panas di Tengah Persaingan Berkelas

13 Februari 2024   12:30 Diperbarui: 13 Februari 2024   12:37 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilu kali ini tidak hanya tentang pemilihan presiden. Rakyat Indonesia juga memiliki tanggung jawab untuk memilih para calon legislatif, baik di tingkat kota maupun provinsi. Di tahun 2024, jumlah calon legislatif terus meningkat setiap tahunnya, dengan penyebaran yang semakin merata dari segi gender, suku, dan agama. Persaingan untuk merebut kursi menjadi semakin sengit, terutama mengingat keberadaan kursi tersebut membawa banyak berbagai benefit, seperti pendapatan besar dan fasilitas yang melimpah, jika seseorang terpilih.

Politik uang menjadi senjata ampuh, seperti nasi goreng yang bikin ngiler di tengah malam. Tidak jarang kita melihat baliho-baliho besar dengan wajah-wajah para kandidat yang terpampang di setiap sudut kota, menciptakan pemandangan yang kacau dan kadang-kadang mengganggu mata.

Memang, mempertahankan kursi ini jauh lebih berat daripada sekadar mendapatkannya. Para petahana harus rela memutar otak dan menjalankan berbagai trik politik demi mempertahankan kekuasaan mereka. Bayangkan saja, mereka berusaha mempertahankan kursi seolah sedang berada dalam sebuah pertandingan balap kursi yang tak ada habisnya!

Tapi ingat, dalam perjalanan panjang ini, tidak semua caleg bisa meraih kesuksesan. Seperti kisah tragis di tahun 2009, di mana 7736 caleg dilaporkan mengalami stres karena gagal. Siapa sangka, fenomena itu bisa terulang kembali di tahun 2024. Maka dari itu,

Kursi panas atau bukan, yang pasti dalam pertempuran politik ini, segala kemungkinan bisa terjadi. Tapi yang terpenting, mari kita sikapi dengan bijak memilih calon pilihan anda. Ingatlah "Kursi panas kalo gak kuat bisa pindah tempat"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun