Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Allena dan Anggur Merah (4)

4 Juni 2023   21:32 Diperbarui: 8 Juni 2023   20:24 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi dibuat dengan Canva

"Iya, sih. Tapi ... hanya Nick yang paling royal dan paling mengerti aku," sahutku lagi sambil mencoba tersenyum genit. Sementara ke tiga temanku menatap dengan pandangan sinis.

"Nick memang tidak pernah adil pada kita-kita. Selama ini hanya kamu, Allena, yang lebih disukai Nick," kata Alexis memandang tajam padaku.

"Iya dan aku tidak suka sikapnya itu! Lebih baik dia mati saja," sahut Cindy.

"Cindy! Kamu sepertinya sudah tidak menyukai Nick. Apa yang telah kamu lakukan pada Nick?" tanya John.

"Hmm ... kamu jangan sembarangan ngomong. Aku tidak sebodoh itu!" bantah Cindy.

"Bagaimana matinya dan di mana mayatnya sekarang?" tanya Dolly sambil meneguk anggur merah.

"Nick mati dengan mulut berbusa. Dia masih di dalam mobilnya di ujung jalan dengan arah keluar dari perkampungan ini. Sebentar lagi polisi akan datang untuk mengevakuasi mayatnya," jawab John.

"Dan kamu datang ke sini menuduh kami atau salah satu di antara kami sebagai pelakunya? Bisa saja dia dirampok terus dibunuh," kata Dolly.

"Tidak ada yang merampoknya! Seorang warga datang kepadaku. Dia melihat mobil itu keluar dari rumah kontrakan ini," sahut John dengan nada keras.

"Beberapa warga lain melihat mobil itu berjalan sedikit oleng. Kemudian menabrak dinding trotoar di ujung jalan. Mereka mendekati mobil itu dan melihat seorang pria di dalam mobil itu kejang-kejang dan mulutnya berbusa sebelum akhirnya mati di tempat duduknya. Aku pun datang dan memastikan dia adalah Nick!" lanjut John.

"Mungkin Nick keracunan. Dan kita sebagai tertuduh karena telah bersama dia sebelumnya," kata Alexis sambil melempar pandangan mata pada yang lain, "apakah kalian teringat sesuatu?" lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun