Akar atau pangkal batang yang membesar ini bila dimunculkan di atas tanah akan membentuk kesan unik dan terlihat eksotis. Dengan teknik pemotongan pucuk batang atau biasa di sebut pruning dapat dibentuk menjadi tanaman kerdil untuk bonsai.
Adenium tumbuh paling tinggi 2 meter saja. Untuk jenis Plumeria ini biasa kita lihat tumbuh liar di pekarangan atau di tanah pemakaman, bunganya berwarna putih atau kuning, sedangkan Adenium lebih beragam warnanya.
Pertama-tama yang aku lakukan pada Adeniumku adalah mengganti semua media tanahnya. Aku ambilkan tanah dari pekarangan dan aku campur dengan kotoran ayam yang telah Aku tampung selama beberapa bulan untuk pupuknya.Â
Kebetulan aku juga memelihara ayam kampung jauh-jauh hari sebelum pandemi. Aku buatkan kandang dan sudah bertambah banyak.Â
Beberapa kali sudah kujual dalam bentuk telur maupun ayam yang sudah dipotong-potong, sedangkan kotorannya aku tampung dan aku jadikan pupuk kandang.
Setelah media tanah diganti, perakaran Adenium juga aku kurangi (dipotong) dengan maksud untuk menghambat pertumbuhan batangnya. Kemudian selain dengan teknik pruning atau potong pucuk batang, batang Adenium ini dapat dibengkokkan sesuai selera untuk membentuk bonsai yang lebih eksotis. Yaitu dengan cara melilitkan kawat pada batang yang masih muda kemudian dibengkokkan dengan hati-hati agar tidak patah batangnya.
Sementara ini aku belum menggunakan pupuk pabrikan karena menggunakan pupuk kandang, penyiraman teratur dan tidak berlebihan, serta cukup sinar matahari, Adenium dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.Â
Tapi apabila setelah dilakukan teknik pruning daun maupun batang belum juga tumbuh tunas baru maupun bunga, dapat dirangsang dengan menggunakan pupuk pabrikan (pupuk daun maupun pupuk bunga).
Itu tadi sedikit aktivitasku selama menjalani stay at home. Tapi bonsainya belum jadi karena membutuhkan waktu relatif lama. Mungkin ada yang tertarik dan ikut mencobanya? Yuukk ....
Salam.