Orang Jawa akan bilang kalau kamu sedang 'diweruhi' lelembut. Orang bisa melihat jin karena jin keluar dari 'suatu tempat' tersebut."
Bagaimana jika kita yang masuk ke 'suatu tempat' tersebut?"
Orang Jawa akan bilang kamu 'kalap' atau 'moksa' kalau masuk ke sana dengan 'badan wadag' (tubuh fisik). Tubuhmu akan hilang dari bumi ini.
Dan sebagian orang menyebut kamu 'indigo' jika yang masuk ke sana hanya indera perasa dan indera penglihatanmu saja. Kamu akan tahu keadaan alam gaib beserta makhluk-makhluknya. Sementara tubuhmu tetap di bumi.
"Di manakah 'suatu tempat' itu?"
Bisa suatu tempat yang sangat jauh dari bumi, karenanya kita tidak bisa melihat mereka. Dalam hal ini alien juga termasuk makhluk gaib.
Atau suatu tempat yang sangat dekat sekali dengan kita. Tempat itu tumpang tindih dengan kehidupan kita. Kita tidak bisa melihatnya karena berbeda dimensi (beda frekuensi gelombangnya).
Alam semesta adalah lautan gelombang. Bermacam-macam frekuensi berada di sana dan berjalan merambat sesuai jalurnya. Ibarat saluran televisi atau sinyal telepon, seorang anak indigo dapat memilih sinyalnya sehingga keadaan alam gaib akan terbuka di depan matanya, seperti melihat televisi.
"Apakah 'suatu tempat' itu benar-benar ada?"
Jika kamu bisa meyakini akan keberadaan surga dan neraka maka kamu tidak akan kesulitan untuk meyakini keberadaan 'suatu tempat' itu meskipun kamu bukan seorang 'indigo'.
Sekali lagi bahwa hal gaib bukan untuk di-Tuhankan, namun diambil sisi positifnya. Benar atau tidak bahwa semua yang tak kasat mata (tak terlihat) itu tidak ada dan tidak bisa dirasakan?