"Kamu marah? Maafkan aku ..." kata Putri mencoba tersenyum melihat tingkah Joko.
Cinta ini masih terlalu muda bagi mereka. Masih akan tumbuh dan bersemi seiring berjalannya waktu. Luka kehilangan itu bagi Joko tidak seberapa sakit jika dibandingkan pengorbanan para pahlawan yang rela berkorban dan kehilangan semuanya demi kemerdekaan bangsanya. Putri memegang ke dua tangan Joko dan menatap lembut ke dua bola matanya yang terlihat sedikit berair. Dapatkah Putri merajut hati Joko kembali dan menyemai cintanya?
"Kalau berjodoh kita akan bertemu kembali," kata Putri.
Pisau itu semakin dalam menusuk dan merobek hati Joko. Dan luka itu biarlah sang waktu yang akan mengobatinya ....
#event fiksi
Solo.11.11.2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H