Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen Jogja 1990] Remaja Bertatto

12 Oktober 2018   07:59 Diperbarui: 9 April 2019   00:10 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ig @kratonjogja

"Huuhh ... sialan tuh anak! Belum pernah aku gampar dia!" kata Sono tak bisa menahan emosinya.

"Ayo kita lanjutkan perjalanan!" kata Tono sambil memutar arah sepedanya.

Sono pun mengikuti Tono dari belakang. Sebentar kemudian mereka telah sampai di Alun-Alun Utara dan memarkir sepedanya.

"Cari minuman dulu, Ton. Haus nih gara-gara mengejar anak tadi," ajak Sono.

"Kamu sih, tidak sabaran. Tahan sedikit emosimu, kenapa Son?"

"Habis dia ...." jawab Sono masih dengan nada kesal.

"Ingat pesan kakekmu, Son. Kau harus belajar mengendalikan emosimu."

Sono hanya bisa menghela nafas panjang untuk meredam gejolak emosinya. Benar apa yang telah dikatakan oleh sahabatnya itu. Kemudian mereka menuju ke sebuah 'angkringan' di depan tempat parkir sepeda untuk membeli minuman. Angkringan adalah sebutan untuk sebuah gerobak tempat makanan dan minuman yang biasa mangkal di pinggir jalan, di tempat keramaian, atau tempat-tempat teduh untuk melepas lelah. Dan sekarang angkringan menjadi ciri khas kuliner di Kota Jogja dan sekitarnya.

(bersambung)

Solo.12.10.18

~Bomowica~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun