Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Prameks, Kereta Api Komuter Jogja-Solo Dulu dan Sekarang

23 Agustus 2018   05:51 Diperbarui: 31 Agustus 2018   21:02 1597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadwal keberangkatan yang dulunya hanya dua kali sehari, pagi dan sore mulai ditingkatkan hingga sekarang ada sepuluh kali jadwal keberangkatan pulang pergi dari masing-masing kota dengan dua rangkaian armada kereta api KRDE (kereta rel diesel elektrik) yang berbeda.Sehingga diharapkan masyarakat pengguna Prameks baik pramekers maupun penumpang temporer dapat memilih waktu-waktu keberangkatan sesuai dengan kebutuhannya.

Cara pembelian tiket pun mulai dibenahi. Dahulu pembelian tiket hanya bisa dilakukan secara langsung di loket untuk semua jam keberangkatan. Sekarang diubah dan dapat dilakukan dengan dua cara. Yaitu dengan cara go show atau keberangkatan langsung dan cara pemesanan pada hari sebelumnya.

Go show yaitu cara pembelian tiket secara langsung di loket keberangkatan tiga jam sebelum jadwal keberangkatan. Sedangkan pemesanan tiket dapat dilayani pada H-1 hingga H-7 dengan mengisi nama pada form khusus yang telah tersedia disertai nomor identitas. Kedua cara ini pun belum bisa secara sempurna memenuhi keinginan masyarakat dan komunitas pramekers. 

Berdasarkan pengalaman pribadi sebagai penumpang temporer dan para pramekers lain pernah kehabisan tiket untuk go show pada jam keberangkatan terakhir padahal antrian masih panjang. Karena tidak pernah diinformasikan sisa kuota tiket pada jam-jam keberangkatan di loket go show tersebut. Dan mungkin saja kuota tiket akan habis karena ada konsumen yang membeli tiket pada hari sebelumnya. Kejadian seperti ini sering terjadi terutama pada hari-hari libur panjang. Hal ini harus mendapat perhatian dari pihak manajemen.

Dari segi kenyamanan dan keamanan, pihak manajemen pun berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi penumpang dengan beberapa kali penggantian jenis armada keretanya dan penambahan jalur rel kereta menjadi rel ganda. Walau dulu sempat terjadi kekosongan armada kereta Pramex dari tahun 1980 hingga 1994, setelah diberhentikannya operasional kereta rel diesel (KRD) Kuda Putih yang beroperasi pada era 1960an. 

KRD Kuda Putih (sumber internet)
KRD Kuda Putih (sumber internet)
Disebut Kuda Putih karena ada logo dua ekor kuda berwarna putih di atas jendela masinis. KRD Kuda Putih ini merupakan cikal bakal kereta komuter Jogja Solo ini. Padahal animo masyarakat pada saat itu atas tersedianya transportasi massal cukup tinggi. 

Mereka begitu bangga dan merasa mempunyai KRD Kuda Putih tersebut. Bahkan terbentuknya komunitas pramekers sudah terlihat saat itu. Hal ini menunjukkan masih rendahnya kepedulian pihak Perumka pada saat itu terhadap pelayanan penumpang.

Baru pada bulan Mei 1994 kereta Prameks dioperasikan kembali dengan menggunakan armada empat rangkaian gerbong kereta bisnis KA Senja Utama Solo yang tidak beroperasi pada siang hari dan ditarik oleh lokomotif diesel. Kemudian pada bulan Maret 2006 berganti lagi menggunakan armada KRDE (kereta rel diesel elektrik) buatan PT Inka Madiun. 

Hingga sekarang armada Prameks terdiri atas dua set KRDE dan seiring bertambahnya jalur rel ganda pada tahun 2007, rute perjalanan KA Prameks diperpanjang hingga Kutoarjo dengan dua kali perjalanan sehari. Dan di tahun 2018 ini pihak manajemen PT. KAI sedang menambah jalur rel ganda menuju Stasiun Palur hingga Stasiun Sragen.  

Terlepas dari tragedi Prameks pada tahun 2012 dan dengan adanya penambahan serta peningkatan sarana dan prasarana maupun pelayanan sumber daya manusianya diharapkan kereta komuter Prameks dapat menjadi moda transportasi massal masa depan untuk mobilitas antar penduduk Kota Jogja, Solo, dan sekitarnya. 

Dan peremajaan armada Prameks pun harus juga menjadi perhatian pihak manajemen PT KAI. Misalnya dengan mengganti armada Prameks dengan kereta rel listrik (KRL) yang mempunyai keunggulan dalam hal kecepatannya sehingga dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan kereta.

Referensi dari pengalaman pribadi dan berbagai sumber di internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun