Bapakku menjelaskan kalau ibuku mencoba menabung untuk membeli sepeda buatku, karena ibu suka sedih bila liat aku bermain dengan teman-teman sambil mendorong sepeda dari belakang sampai semua tubuh basah oleh keringat, sementara mereka yang punya sepeda tidak berkeringat sedikitpun..
Kini, aku yang terdiam...
Kini... aku sudah menjadi orang tua, dan aku punya dua anak. Dan kini aku menyadari betapa selama umur hidupku merasa slalu bersalah kepada orang tuaku, mereka ingin mecoba memberikan rasa perhatiannya kepadaku dengan kemampuan materi mereka. Pada saat itu, bukanlah usiaku untuk memahami kondisi orang tuaku dengan segala kekurangannya.
Dan kini.. aku bertanggung jawab atas kebahagiaan anak-anakku.. mereka punya hak yang sama seperti aku masih kecil. Dan.. aku tidak ingin mengecewakkan kebahagiaan anak-anakku.
Orang tuaku bukanlah golongan orang-orang yang mampu.. tapi mereka mampu bertanggung jawab atas masa depanku, dan mereka mampu memberikan yang terbaik untukku walaupun aku pernah mengecewakan mereka dengan sepeda baruku....