Oleh: Faisal (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang / Peneliti Lembaga Pendidikan Politik Dignity Politica)
Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam 100 hari pertama telah menjadi sorotan utama dalam konteks pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dalam ilmu komunikasi, proyek ambisius ini dapat dianalisis melalui berbagai perspektif komunikasi politik yang mengarah pada bagaimana pemerintah membentuk dan mempertahankan persepsi publik. Keberhasilan atau kegagalan proyek ini akan sangat bergantung pada komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat, serta bagaimana kebijakan-kebijakan yang diambil dapat disampaikan secara jelas, transparan, dan melibatkan semua lapisan masyarakat. IKN bukan hanya sebuah proyek fisik, tetapi juga sebuah proyek politik dan sosial yang melibatkan perubahan besar dalam struktur dan sistem pemerintahan Indonesia.
Sebagai mantan jenderal dengan pengalaman militer, Prabowo Subianto memiliki kredibilitas dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional, yang menjadi syarat utama untuk kelangsungan proyek sebesar IKN. Teori komunikasi massa menggarisbawahi pentingnya peran media dalam mempengaruhi opini publik dan membentuk legitimasi kebijakan. Stabilitas politik yang dijanjikan oleh Prabowo tidak hanya perlu dilihat sebagai faktor jangka pendek, tetapi juga sebagai konsensus politik jangka panjang. Ini menjadi penting, terutama dalam konteks IKN yang tidak hanya bergantung pada pemerintahan saat ini, tetapi juga pada dukungan lintas sektoral dan lintas partai politik.
Di dalam komunikasi politik, Prabowo harus mampu membangun narasi yang mengedepankan IKN sebagai proyek nasional yang menguntungkan seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya segelintir kalangan atau pihak tertentu. Ini mengingat IKN yang berada di luar Pulau Jawa memiliki dimensi politik yang cukup kompleks, termasuk soal distribusi kekuasaan dan pembangunan ekonomi di luar Jawa. Melalui media, baik tradisional maupun digital, Prabowo dapat menggunakan narasi tentang IKN sebagai simbol kebersamaan dan kesatuan bangsa, dengan cara melibatkan semua elemen masyarakat dalam pembangunan ini.
2. IKN Sebagai Simbol Transformasi Ekonomi Melalui Komunikasi Digital
Salah satu aspek paling mencolok dalam pemerintahan Prabowo-Gibran adalah visi ekonomi yang berfokus pada pembangunan IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, yang terintegrasi dengan teknologi digital dan ekonomi hijau. Gibran, sebagai figur muda yang akrab dengan dunia digital dan ekonomi kreatif, berpotensi memainkan peran penting dalam menarik perhatian publik, terutama generasi muda, terhadap proyek IKN. Perspektif Uses and Gratifications (Katz, Blumler, & Gurevitch, 1974) sangat relevan dalam konteks ini. Audiens kini lebih memilih media yang dapat memenuhi kebutuhan spesifik mereka, dan media sosial serta platform digital menawarkan cara yang lebih interaktif dan personal untuk terhubung dengan audiens.
Pemerintahan Prabowo-Gibran perlu memanfaatkan kekuatan media digital untuk memperkenalkan IKN sebagai kota pintar berbasis teknologi, dengan fokus pada infrastruktur hijau dan pengembangan ekonomi digital. Gibran, yang memiliki kedekatan dengan dunia media sosial, dapat menggunakan platform seperti Instagram, YouTube, dan TikTok untuk menjangkau audiens muda yang lebih cenderung mengonsumsi informasi secara visual dan interaktif. Komunikasi melalui platform ini dapat menciptakan narasi yang lebih relatable dan mudah diterima oleh masyarakat, serta meningkatkan partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan IKN. Selain itu, dengan melibatkan influencer dan kreator konten, pemerintah dapat mempercepat proses sosialisasi tentang manfaat jangka panjang IKN dan menarik perhatian investor teknologi untuk berpartisipasi.
Namun, tantangan terbesar bagi Gibran adalah bagaimana menciptakan ekosistem yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi digital di IKN. Hal ini tidak hanya melibatkan pembangunan infrastruktur teknologi yang canggih, tetapi juga menciptakan regulasi yang dapat mendukung inovasi dan memberi ruang bagi perusahaan teknologi dan startup lokal untuk berkembang. Dalam konteks ini, komunikasi antara pemerintah dan sektor swasta akan menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa IKN dapat menjadi hub inovasi yang mengundang investasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
3. Komunikasi Publik dan Keterlibatan Masyarakat dalam Pembangunan IKN
Selain kebijakan ekonomi dan infrastruktur, komunikasi publik juga memainkan peran kunci dalam kesuksesan pembangunan IKN. Banyak kalangan masyarakat, terutama yang tinggal di luar kawasan Kalimantan, masih belum sepenuhnya memahami manfaat dari pemindahan ibu kota ini. Beberapa di antaranya bahkan skeptis tentang keberhasilan dan dampak jangka panjang IKN terhadap kehidupan mereka. Oleh karena itu, dalam 100 hari pertama, Prabowo-Gibran menghadapi tantangan besar dalam membangun komunikasi publik yang lebih efektif dan inklusif.
Komunikasi yang transparan, dua arah, dan partisipatif menjadi kunci untuk meraih dukungan masyarakat yang lebih luas. Gibran, dengan pemahaman yang kuat tentang media sosial, dapat memanfaatkan platform digital untuk membuka ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat. Sebagai contoh, live streaming atau sesi tanya jawab melalui Instagram atau YouTube dapat menjadi cara efektif untuk menjelaskan kebijakan dan menjawab keraguan masyarakat secara langsung. Menggunakan pendekatan yang lebih humanis dan relatable, Gibran dapat memperlihatkan kepada masyarakat bahwa IKN bukan hanya proyek besar yang berorientasi pada Jakarta, tetapi juga sebuah investasi masa depan yang akan membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, penting bagi pemerintah untuk mengembangkan strategi komunikasi yang tidak hanya berfokus pada promosi, tetapi juga pada edukasi tentang keberlanjutan dan manfaat IKN dalam jangka panjang. Dalam teori komunikasi partisipatif, masyarakat dilibatkan dalam setiap tahap proses komunikasi, sehingga mereka merasa memiliki bagian dalam keberhasilan pembangunan ini. Dengan demikian, pemerintah dapat membangun rasa memiliki di kalangan masyarakat dan mengurangi potensi ketidakpercayaan terhadap proyek ini.
4. IKN Sebagai Tolok Ukur Keberhasilan Pemerintahan Prabowo-Gibran
Keberhasilan pembangunan IKN akan menjadi tolok ukur utama bagi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menilai seberapa jauh mereka mampu merealisasikan janji-janji kampanye mereka, khususnya dalam hal pemerataan pembangunan, ekonomi digital, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan komunikasi yang efektif, transparansi yang tinggi, dan pendekatan yang inklusif, Prabowo-Gibran dapat membuktikan bahwa proyek IKN bukan sekadar simbol, tetapi benar-benar dapat membawa perubahan signifikan bagi Indonesia.
Dalam hal ini, teori komunikasi politik berperan besar dalam menjelaskan bagaimana pemerintah dapat membangun legitimasi sosial dan politik, serta mengelola dinamika komunikasi antara berbagai pemangku kepentingan. Apakah mereka mampu mengelola komunikasi ini dengan baik? Apakah mereka dapat menjawab tantangan yang ada dengan solusi yang tepat? Semua pertanyaan ini akan dijawab melalui tindakan nyata dalam pembangunan IKN dan efektivitas komunikasi yang dijalankan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Dengan perencanaan yang matang, sinergi antara pengalaman Prabowo dan semangat inovatif Gibran, serta dukungan dari masyarakat, IKN berpotensi menjadi salah satu kebijakan yang mengubah wajah Indonesia menuju era baru yang lebih maju dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H