Mohon tunggu...
Boly Uran
Boly Uran Mohon Tunggu... Human Resources - Seorang Petani yang suka melakukan kajian sosial budaya untuk membantu pembangunan Desa

hasil kajian sosial budaya telah dibukukan dalam buku perdana dengan Judul Di Balik Kesunyian Lewouran Duli Detu Saka Ruka Paji Wurin

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menyiapkan Penatalayan Demokrasi

27 Agustus 2020   08:16 Diperbarui: 27 Agustus 2020   08:12 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

SEPENGGAL REFLEKSI ATAS KUNJUNGAN PMKRI CABANG LARANTUKA

Demokrasi, sebuah pesta rakyat untuk memberikan mandat bagi orang -- orang pilihan. Sebagai sebuah pesta, demokrasi harus ditata dengan baik dalam sebuah sistim . 

Dalam sistim ini, peran penyelenggara pemilu merupakan elemen yang sangat penting, sentral bagi keberlanjutan sebuah perhelatan pesta demokrasi. 

Peran penyelenggara demokrasi sebagai penatalayan demokrasi. Peran menata dan melayani. Tanpa peran pelayan yang menyiapakan areal pesta, hidangan perjamuan serta melayani para tamu, maka pesta tidak dapat dirayakan.

Perjamuan malam terkahir Yesus bersama para murid Nya dapat terlaksana dan terwariskan sampai sekarang karena ada peran pelayan, yang bekerja dalam diam di balik layar. Para pelayan memastikan segala kebutuhan untuk perjamuan tersebut dan memastikan setiap udangan  ( para murid ) yang hadir mendapatkan tempat di sekeliling meja perjamuan.  

Sebagai wadah yang bercirikan kekatolikan, para mahasiswa dalam wadah Persatuan Mahasiswa Katolik Cabang Larantuka, diajak untuk merefleksikan tentang makna seorang pelayan dalam rangkaian kegiatan pendidikan pemilih sekaligus kunjungan Rumah Pintar Pemilu KPU Kabupaten Flores Timur  pada tanggal 14 Agustus 2020 . Momentum ini merupakan ruang yang sangat berharga bagi KPU Kabupaten Flores Timur karena ada ruang diskursus pemilu bersama generasi mudah.

Mengapa Pelayan harus disiapkan?

Visi KPU Tahun 2020- 2024 yang tertuang dalam Renstra KPU  adalah Menjadi Penyelenggara Pemilu Serempak yang Profesional yang Mandiri, Profesional dan Berintegritas.  Tantangan Penyelenggaraan pemilu, refleksi atas pemilu tahun 2019 serta pemilu sebelumnya, ditemukan bahwa kualitas penyelenggara masih merupakan satu dari rangkaian persoalan berkaitan dengan pemahaman atas regulasi kepemiluan. 

Peran pelayan demokrasi juga tidak sebatas pada para penyelenggara teknis seperti PPK, PPS , PPDP dan KPPS saja  tetapi para relewan relewan demokrasi, orang orang yang mampu meliterasikan regulasi pemilu kepada masyarakat.

Berefleksi pada masifnya berita Hoax Pemilu di dunia maya sebagaimana terurai jelas dalam buku DPT di Balik Layar,( KPU, Januari 2020 )  satu dari sekian tantangan  adalah sajian informasi yang benar, lengkap  serta bagaimana mengkomunikasikan bahasa bahasa regulasi secara teknis kepada masyarakat. Untuk itu kehadiran dan peran para relewan demokrasi sebagai komunikator Demokrasi sangat penting. 

Dalam Perspektif Komunikasi Politik,  pakar komunikasi Politik Dan Nimmo ( 1998 )  menegaskan lima komponen yakni peran komunikator politik, pesan politik, media yang digunakan, khalayak komunikasi politik serta akibat yang ditimbulkan. 

Komunikator dalam menyampaikan pesan tentang politik dan demokrasi merupakan sebuah keharusan dan keterpanggilan bagi para pejuang demokrasi, bagi generasi generasi yang melek akan literasi demokrasi.

Dalam konteks pelaksanaan  teknis pemilu, KPU bersama seluruh jajarannya diwajibkan untuk mampu memainkan peran sebagai komunikator, yang mampu menterjemahkan bahasan bahasa regulasi secara teknis dan mudah dipahami oleh masyarakat. 

Berbagai media digunakan, beragam metode ditempuh. Beberapa contoh proses pemutakhiran data pemilih pada pemilu tahun 2019 yakni pendekatan melalui gebia waja saat gerakan melindungi hak pilih  - GMHP ( 1 Oktober -- 28 Oktober 2018 ). Gebiah waja ( gebia : tempat sirih pinang , waja : menyodorkan, menawarkan ) dalam tradisi Lamaholot  Flores Timur sebagai sebuah media undangan resmi bagi masyarakat untuk hadir dan terlibat aktif dalam sebuah pesta. 

Saat menghantar gebia waja, ada pesan yang dibawakan. Dan dampak yang diharapkan dari penyampaian pesan ini adalah kehadiran aktif masyarakat yang diundang dalam sebuah perhelatan pesta.

Proses menyiapkan gebia waja, membawakan pesan, pendekatan- pendekatan saat mengetuk pintu rumah warga adalah seni sebuah pendekatan sosial budaya. Kemampuan, kemahiran bertutur kata menyampaikan pesan dalam konteks pemilu harus dikemas dan disiapkan dengan baik karena menyiapkan para relewan demokrasi menjadi sebuah design keharusan dalam konteks pendidikan pemilih.

Para pelayan demokrasi harus dilatih, disiapkan agar memiliki kemapuan menata dan melayani para pemilih yang akan hadir dalam perjamuan. Keseluruhan tahapan pemilu adalah rangkaian pesan yang tidak dapat terlepas. 

Keseluruhan pesan ini menuntut sikap partisipasi aktif masyarakat dan upaya mewujudkan peran aktif masyarakat inilah kehadiran serta keterpanggialn seorang penatalayan demokrasi menjadi sebuah keharusan.

Sebagai generasi berwawasan ilmiah, kehadiran para mahasiswa sebagai penatalayan demokrasi menunjukkan bahwa arah demokrasi yang bermartabat menjadi sebuah pergumulan bersama. KPU tidak dapat bekerja sendirian. 

Dukungan dan kemitraan dengan semua pihak termasuk perguruan tinggi menjadi sebuah keharusan. Karena sebaik apapun pesan, sebaik apapun metode pendekatan, tanpa kehadiran komunikator yang mampu, bermartabat serta berintegritas  pesan tetap sebuah pesan tanpa makna apalagi berdaya transformasi. 

Pesan tetap sebuah kata yang mati tanpa sentuhan spirit dari pelayan demokrasi. Melalui peran penatalayan demokrasilah  pesan demokrasi berdayatransformasi, melalui penatalayan demokrasilah perjamuan terwariskan.

Selamat Bergabung menjadi penatalayan demokrasi.

URAN, Faby Boli

Komisioner KPU Kabupaten Flores Timur

Divisi Program dan Data

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun