di beranda waktu engkau setia menanti
di setiap doamu terlantukan nama nama anakmu
di setiap gulita kau nyalakan pelita
Cinta tak bertepi
tangan tuamu masih terus menenun sarung
tangan yang terus menenun kehidupan
tangan yang terus menenun harapan
kadang harapanmu terbentur di dinding batu
terpental serentak gelombang menabrak bebatuan pantai selatan
bergemuruh riuh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!