Mohon tunggu...
Goosai Zen
Goosai Zen Mohon Tunggu... -

yang selalu berharap restuNya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Positif Lebih Enak daripada Negatif

22 Januari 2012   04:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebenarnya setiap orang pernah mengalami yang namanya disakiti atau dijahili sama temen dan mungkin saking kelewatannya, dalam hati kita menyimpan rasa dendam yang suatu saat harus ditumpahkan.  Seperti  ketika seseorang sedang patah hati  tentu dalam benaknya menyimpan suatu pemikiran yang dalam waktu dekat atau lama akan ditumpahkan demi memuaskan hati dan fikirannya, barang tentu itu merupakan suatu kekuatan yang terbilang cukup besar, dimana bertemunya semangat dan keinginan yang bersumber dalam hati kemudian saling mengisi celah yang kosang sehingga menjadi suatu kekuatan yang dahsyat, karena secara sepontan ide-ide akan keluar dan tubuh akan sangat ringan untuk diajak gerak/moving.  namun terkadang dikeluarkan dengan sia-sia, seperti halnya balas dendam, mengurung diri dan yang lebih miris lagi adalah bunuh diri..(na’udzubillah).

Tentu hal seperti itu harus didapingi dengan fikiran yang jernih dan positif thinking (kata anak sekarang), apalagi ketika kekuatan itu keluar, setidaknya kita mampu membimbing perasaan atau kekuatan itu kepada hal-hal yang positif,  seperti halnya kasus patah hati “apa gunanya aku bersedih, akan aku tunjukkan kalau aku bisa lebih baik dari dia, dan dia akan menyesal telah meninggalkan aku”. Hal semacam ini merupakan langkah kebangkitan dari keterpurukan seseorang, coba kalau kita luruskan lagi kebangkitan tersebut kepada hal-hal yang positif seperti memperbanyak kegiatan disekolah, kampus , pondok, banyak membaca dan lain sebagainya, tentu itu akan memberi nilai tambah yang sangat luar biasa jumlahnya.

Ada sebuah penelitian dokter dari singapura bahwa ketiak fikiran seseorang itu dipenuhi dengan fikiran-fikiran negatif, maka seluruh tubuhnya akan menjadi lemah bahkan untuk tersenyum saja berat, iya toh?, dan sebaliknya pula ketika seseorang itu dipenuhi fikiran yang positif, maka seluruh tubuhnya akan aktif dan selalu berfikir untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bahkan tidak rela jika satu detiknya digunakan untuk kegiatan yang tidak memberikan efek positif baginya dan sekitatnya, setiap detik yang kita gunakan untuk mengaktifkan kekuatan adalah detik yang sama untuk menonaktifkan kelemahan perhatikan dan  rasakan apa yang terjadi begitu kata pak Mario Teguh.

Sekarang kita tahukan, jika kita bisa mengubah hal yang negatif menjadi positif maka hasilnya akan lebih dahsyat. Ya mungkin yang sedang patah hati bisa menuliskan kisahnya untuk dibagi sama temen-temen, dijadikan puisi, cerpen, ya itung-itung mumpung lagi menjiwai gitu, dan kalau memang sudah bagus, bisa juga kita kirim ke penerbit dan kalau beruntung kita bisa terkenal apalagi best seller....asik ga (lagi usaha juga nih). Yang sedang terjebak dalam kasus tilang-menilang mungkin bisa juga bagi-bagi tipsnya bagaimana dan seperti apa tindakan kita ketika dalam kondisi seperti itu, yang kuliah bisa bagi-bagi info tentang dunia kuliah apalagi yang dikota besar, agar temen yang mau kuliah tidak terjebak dalam mengarungi dunia kuliahnya (nyesel), yang dipondok begitu juga dan masih banyak lainnya.

Em..... Mungkin hanya ini saja yang dapat kami sampaikan kurang lebihnya mohon maaf dan memang diniati untuk berbagi saja, gak lebih dan banyak kurangnya, memang kurang dan tidak banyak lebihnya, terimakasih... by goosai

Nb: jika tidak berefek, tanya kepada Dzat pemberi efek dan dirimu sendiri!!.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun