Statistik menunjukkan bahwa rata-rata anak millennial memeriksa smartphone mereka sebanyak 157 kali per hari, dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih tua, yang memeriksa ponsel mereka hanya sekitar 30 kali sehari. Itu berarti generasi millenial memiliki risiko paparan Blue Light yang jauh lebih tinggi setiap hari.
Yang pasti adalah paparan Blue Light di malam hari dari smartphone dan sejenisnya akan mengganggu siklus tidur/bangun alami tubuh kita, yang dikenal sebagai ritme sirkadiannya. Gangguan ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk kerusakan mata, kulit dan kualitas tidur yang buruk.
Saat kita memiliki kualitas tidur yang buruk itu akan mengakibatkan kondisi kulit menjadi tidak sehat. Namun, penelitian tentang bahayanya Blue Light pada kulit kurang meyakinkan, ada juga penelitian yang menunjukkan Blue Light membantu kulit; misalnya, perawatan dengan Blue Light dapat menjadi terapi yang berpotensi efektif untuk gangguan kulit tertentu. Tetapi efek dari Blue Light sangat terlihat saat kita terlalu sering menggunakan perangkat digital.
Perlindungan Blue Light untuk Kulit dan Mata
Solusi sederhana untuk perlindungan Blue Light adalah menutupi ponsel dan tablet dengan pelindung layar Blue Light atau biasa disebut dengan layar anti radiasi. Â
Pilihan lainnya, beberapa smartphone memiliki pengaturan yang menonaktifkan Blue Light (sering disebut night mode atau nighthift). Jika ponselmu memiliki fitur ini, mengaturnya agar selalu aktif bisa menjadi anti-penuaan dan hal yang menghemat mata. Kemungkinan itu akan meningkatkan kuaitas tidur mu juga.
Dalam hal perawatan kulit untuk membantu mencegah kerusakan kulit dari Blue Light, terapkan broad-spectrum yang mengandung antioksidan untuk menjaga kulit terlindung dari bagian UV dan Blue Light.
Penulis: Citta Foster
Bolehshop - Be Happy Be You
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H