Mohon tunggu...
Bolank Kaskus
Bolank Kaskus Mohon Tunggu... -

http://guebolank.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bang Bolank Gowes to Jogja Bagian 3

24 November 2010   07:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali melanjutkan pengalaman yang lalu… part 3

Sampai Stasiun Kereta Pukul Setengah Dua Duduk aku Menunggu Tanya Loket dan Penjaga Kereta Tiba Pukul Berapa? Biasanya Kereta Terlambat Dua Jam Mungkin Biasa Biasanya Kereta Terlambat Dua Jam Cerita Lama (Kereta Tiba Pukul Berapa - Iwan Fals)

bagi mereka2 yang sudah cukup berumur mungkin penggalan lirik lagu tersebut masih dengan mudah diingat dan dilantunkan. Namun bagi saya (anggota terdaftar PJKA – pulang jum’at kembali ahad) yang terbiasa bergumul dengan kereta api ekonomi, kereta terlambat dua jam itu adalah hal yang menyiksa. Mau tau kenapa menyiksa?

Kereta api dengan jarak perjalanan lebih dari 400 kilometer biasanya dijadwalkan untuk mengarungi lintasan rel kereta api pada malam hari. Kenapa harus malam hari? Karena di dalam kereta api kelas ekonomi, kipas angin hanyalah sebuah aksesoris mati yang sulit untuk dihidupkan. Makanya gak heran ada sebuah iklan yang berlatar belakang atau bercerita tentang kipas kereta api. Jangan berharap kipas angin itu akan memutar dan menghembuskan angin sejuk, masih syukur besi2nya belum dicolong orang.

Di dua jam inilah saya “menikmati” udara panas dan berdebu. Panas karena hawa letusan gunung yang mulai menyergap ditambah lagi dengan kepulan debu yang beterbangan disapu deru kereta api. Suasana yang nyaman bukan? $ silahkan lempar sepatu ke arah manajemen PT KAI !

dijadwalkan kereta ini sampai di stasiun lempuyangan jogjakarta pada pukul 06:10 WIB.. nyatanya, baru tiba pada pukul 07:50 WIB.. bukan hanya manusia yang suka ngaret, kereta api pun suka loh.. :P

berikut rentetan foto2 narsis ala si kuning

sebelum menutup mata untuk tidur semalam, sudah meneguhkan hati untuk “memperkarakan” masalah uang bagasi yang ditodong oleh kondektur kereta semalam. Dalam rangka memuaskan hasrat penasaran itu, saya berketetapan hati untuk tidak segera ke rumah melainkan ke stasiun tugu jogjakarta. Untuk bertanya dan mendapatkan informasi yang sejelas2nya ttg “uang bagasi” itu.

Berikut foto2 selama perjalanan dari stasiun lempuyangan jogjakarta menuju stasiun tugu jogjakarta.

Lihat marka jalan warna kuning? Itu lah jalur sepeda yang disediakan oleh pemkot jogja. Sebuah hadiah dan penghargaan atas nilai seorang manusia. Sebuah bentuk nyata bagaimana cara memanusiawikan sebuah kota. Tidak seperti Jakarta!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun