Logo atau lambang merupakan identitas.
Logo atau lambang merupakan penyatu.
Dua kalimat diatas merupakan kenyataan yang tidak bisa dinafikkan. Logo atau lambang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari setiap insan yang merupakan makhluk sosial. Sekelompok insan yang berkumpul dan bersepakat untuk mengikatkan diri dalam kelompok pastinya akan menentukan logo/lambang sebagai identitas bersama. Begitu juga dengan orang per orang yang berasal dari wilayah yang sama namun telah berdiaspora ke wilayah lain, akan berusaha mencari sesamanya dengan cara mengenali logo/lambang yang tersemat pada orang lainnya.
Jogja sebagai sebuah entitas dan identitas yang melebihi definisi kewilayahan/kedaerahan telah lama meneguhkan identitasnya melalui logo yang sama. Logo yang telah lama dikenal dan mendunia. Tidak hanya melekat pada emblem atau stiker semata tetapi melekat pada hampir seluruh tempat yang bisa dilekatkan.
Ini adalah contoh logo Jogja yang telah lama dikenal luas:
[caption id="attachment_350815" align="aligncenter" width="300" caption="logo jogja "][/caption]
sumber: http://www.jogja.co/jogja-siapkan-brand-baru/
Kira-kira enam bulan yang lalu, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengumumkan akan adanya perubahan logo Jogja. Pemerintah DIY menginginkan agar logo (brand) yang baru menjadi bagian dari pencitraan wilayah harus bisa menarik minat masyarakant untuk berkunjung ke Yogyakarta. Selain daripada itu logo yang baru haru mencerminkan ikatan emosional masyarakat Yogyakarta sehingga logo tersebut tidak hanya menjadi milik pemerintah semata tetapi juga menjadi milik masyarakat secara utuh. Dalam membuat logo baru ini, pihak pemerintah DIY menggandeng pihak ketiga untuk merumuskan logo baru tersebut dengan memasukkan dua unsur utama yakni Sabdatama dan Jogja Renaissance. (link berita: http://jogja.antaranews.com/berita/321847/yogyakarta-siapkan-brand-baru)
Kini pihak ketiga telah mengeluarkan hasil rumusannya. Namun terjadi banyak penolakan dari pihak masyarakat dikarenakan sekilas logo baru ini terbaca TOGUA bukan JOGJA. Berikut disajikan logo “baru” Jogja hasil dari rumusan pihak ketiga:
Saat pertama kali diperkenalkan, banyak yang merasa bahwa logo diatas lebih terbaca sebagai TOGUA ketimbang JOGJA. Sangat berbeda sekali dengan logo Jogja yang lama, dengan mudah dan jelas terbaca Jogja. Inilah yang menjadi pembicaraan hangat baik netizen maupun warga Jogja terkait dengan logo baru ini. Memang logo ini bukanlah logo final karena masih harus dinilai oleh masyarakat namun demikian dengan adanya logo ini, Jogja diplesetkan menjadi Togua.
Akhir kalam, mari kita simak perbedaan antara logo baru dan logo lama. Mana yang lebih mudah dibaca sebagai Jogja
sumber: tidak diketahui siapa penciptanya, tersebar di twitter dengan hastag #TOGUA (https://twitter.com/search?src=typd&q=togua)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H