Hari itu (Minggu, 01/04/2018), gerakan "Malang Sejuta Kopi" untuk kedua kalinya digelar. "Malang Sejuta Kopi" adalah gerakan bersama masyarakat kopi dari hulu ke hilir, terdiri atas anggota petani kopi, pendamping petani, pemroses kopi, roastery, pemilik kedai, barista, peneliti/pemerhati kopi dan unsur lainnya. Melalui gerakan ini, berharap Malang menjadi destinasi wisata ngopi di masa depan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggelar KOPI GRATIS. Pada tahun ini, lebih dari 40 kedai kopi terpilih menyediakan "kopi gratis" selama sebulan, sejak tanggal 1-30 April 2018. Tiap kedai, menyediakan kopi gratis 20 cup/hari. Selain menikmati kopi, pengunjung berkesempatan memperoleh edukasi kopi sehat yang diangkat dari kopi Malang Raya.
Dalam kesempatan itu, ketua komunitas "Malang Sejuta Kopi", Sam Idub (bahasa walikan khas Malangan yang berarti Mas Budi), menjelaskan bahwa dengan memberikan GRATIS NGOPI berharap masyarakat yang sebelumnya enggan masuk kedai, akan lebih mengenal kedai kopi kita. Pun ada kesempatan memberikan edukasi konsumsi kopi sehat kepada masyarakat.
Mengkonsumsi kopi yang baik itu tanpa gula, karena kopi itu sendiri sudah mengandung gula yang mudah dicerna. Rasakan kopi hingga ke seluruh saraf lidah. Temukan rasa khasnya hingga ke "laring-laring" tenggorakan. Minum 2-3 cangkir kopi sehari baik untuk kesehatan. Saat minum sebaiknya pada pagi - sore hari. Kopinya berasal dari kopi murni, bukan kopi instan. Cara seduh terukur. Demikian, penjelasan owner National Coffee yang juga pengurus Malang Sejuta Kopi itu memberikan penjelasan.
Berikut daftar kedai yang berpartisipasi di ajang NGOPI GRATIS bersama Malang Sejuta Kopi.
Ada apa di balik gerakan ini? Pada awalnya, hanya segelintir orang yang merespon gerakan Malang Sejuta kopi, aku Sam Idub kepada para blogger saat persiapan launching "Gerakan Sejuta Kopi" di Kedai "National Coffee", Jl. Raya Candi No. 193 C Kota Malang (Minggu, 01/04/2018).
Dalam kesempatan itu, Sam Idub menjelaskan visi-misi gerakannya. Visi "Malang Sejuta Kopi" adalah: (1) Mampu menjadi motor penggerak tercapainya kesinambungan hulu-hilir kopi Malang Raya, dan (2) Menjadikan Malang Raya sebagai DESTINASI WISATA NGOPI terbaik di dunia.
Event Malang Sejuta Kopi tak hanya menyediakan kopi gratis, tetapi juga menampilkan kreasi FESTIVAL KOPI ETNIK yang akan diselenggarakan di Koridor Timur MATOS (8-28 April). Ada pula KOPI KARTINI (21 April), "Jagongan Ngipok", dan lain-lain seperti tertuang dalam banner Malang Sejuta Kopi.
Menurutnya, Kopi Malang Raya tak kalah enak dibanding kopi-kopi di dunia, hal itu tergantung dari bagaimana cara mengolah, cara seduh, dan cara menikmati serta faktor lainnya.
Kopi asal Arjuno misalnya, beraroma manis, rasanya asam seperti apel, dan nilai kekentalannya medium. Kopi jenis inilah yang dirasakan oleh para kompasianer pada waktu meeting di kedai National Coffee milik Yusli Obing Bahtiar saat itu.
Kedai milik Sam Bejo (panggilan akrab Yusli Obing Bahtiar) itu menyediakan "Kopi Sangrai Tradisional". Kopinya disangrai dengan peralatan berbahan gerabah berbentuk mirip kendi, lengkap dengan alat pengatur suhu. Kopinya disaring menggunakan kertas filter khusus berlapiskan daun pisang. Sensasional!
Nah, melalui gerakan Malang Sejuta Kopi, Sam Idub, dkk berharap Malang ke depan menjadi Destinasi Wisata Ngopi terbaik di dunia. Di mana-mana tumbuh kedai-kedai kopi yang tak terhitung jumlahnya. Jika permintaan ada dan persediaan kopi terjaga, maka para petani di daerah pun bisa terangkat karenanya. Ke depan, berharap para petani kopi mampu menjadi tuan di negerinya sendiri. Ada hubungan timbal balik antara para pelaku dan pecinta kopi. Inilah esensi gerakan Malang Sejuta Kopi.
Mengingat ada pihak-pihak lain yang mengatasnamakan "Malang Sejuta Kopi", di akhir penjelasannya, Sam Idub meluruskan bahwa hanya ada satu komunitas "Malang Sejuta Kopi" di Malang Raya yang diketuai olehnya. Untuk melindungi merk Malang Sejuta Kopi, ia telah mengurusnya ke pihak terkait.
Sungguh pun demikian, Malang Sejuta Kopi itu untuk semua. Saya mengurus merk itu, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain hanya untuk kepentingan mencari keuntungan pribadi, demikian ia memberikan argumentasi.
Malang Sejuta Kopi merupakan gerakan sosial, bersifat independen, dan tidak berada di bawah naungan pemerintah atau lembaga tertentu, demikian jelas Sam Idub selaku ketua Komunitas "Malang Sejuta Kopi".
Aksi-Aksi Gerakan Malang Sejuta Kopi
Untuk mencapai visi-misinya, komunitas melakukan pendampingan kepada petani kopi, menentukan standar mutu kopi, menelusuri sejarah kopi ke kebun-kebun petani kopi Areal Malang Raya, mengoleksi cara seduh aneka ragam kopi di dunia, dan menggelar aksi Malang Sejuta Kopi yang salah satu kegiatannya adalah menyediakan kopi gratis selama sebulan penuh di bulan April 2018.
"Belum ke Malang kalau belum merasakan kopi Malang Raya".
Sembari tak lupa mensyukuri nikmat Tuhan di tempat-tempat ngopi, mengunjungi kedai-kedai sesuai kebutuhan, berarti turut menggerakkan kehidupan petani kopi dan para pelaku wisata kopi Malang Raya. Semoga!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI