Event Malang Sejuta Kopi tak hanya menyediakan kopi gratis, tetapi juga menampilkan kreasi FESTIVAL KOPI ETNIK yang akan diselenggarakan di Koridor Timur MATOS (8-28 April). Ada pula KOPI KARTINI (21 April), "Jagongan Ngipok", dan lain-lain seperti tertuang dalam banner Malang Sejuta Kopi.
Menurutnya, Kopi Malang Raya tak kalah enak dibanding kopi-kopi di dunia, hal itu tergantung dari bagaimana cara mengolah, cara seduh, dan cara menikmati serta faktor lainnya.
Kopi asal Arjuno misalnya, beraroma manis, rasanya asam seperti apel, dan nilai kekentalannya medium. Kopi jenis inilah yang dirasakan oleh para kompasianer pada waktu meeting di kedai National Coffee milik Yusli Obing Bahtiar saat itu.
Kedai milik Sam Bejo (panggilan akrab Yusli Obing Bahtiar) itu menyediakan "Kopi Sangrai Tradisional". Kopinya disangrai dengan peralatan berbahan gerabah berbentuk mirip kendi, lengkap dengan alat pengatur suhu. Kopinya disaring menggunakan kertas filter khusus berlapiskan daun pisang. Sensasional!
Nah, melalui gerakan Malang Sejuta Kopi, Sam Idub, dkk berharap Malang ke depan menjadi Destinasi Wisata Ngopi terbaik di dunia. Di mana-mana tumbuh kedai-kedai kopi yang tak terhitung jumlahnya. Jika permintaan ada dan persediaan kopi terjaga, maka para petani di daerah pun bisa terangkat karenanya. Ke depan, berharap para petani kopi mampu menjadi tuan di negerinya sendiri. Ada hubungan timbal balik antara para pelaku dan pecinta kopi. Inilah esensi gerakan Malang Sejuta Kopi.
Mengingat ada pihak-pihak lain yang mengatasnamakan "Malang Sejuta Kopi", di akhir penjelasannya, Sam Idub meluruskan bahwa hanya ada satu komunitas "Malang Sejuta Kopi" di Malang Raya yang diketuai olehnya. Untuk melindungi merk Malang Sejuta Kopi, ia telah mengurusnya ke pihak terkait.
Sungguh pun demikian, Malang Sejuta Kopi itu untuk semua. Saya mengurus merk itu, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain hanya untuk kepentingan mencari keuntungan pribadi, demikian ia memberikan argumentasi.
Malang Sejuta Kopi merupakan gerakan sosial, bersifat independen, dan tidak berada di bawah naungan pemerintah atau lembaga tertentu, demikian jelas Sam Idub selaku ketua Komunitas "Malang Sejuta Kopi".
Aksi-Aksi Gerakan Malang Sejuta Kopi
Untuk mencapai visi-misinya, komunitas melakukan pendampingan kepada petani kopi, menentukan standar mutu kopi, menelusuri sejarah kopi ke kebun-kebun petani kopi Areal Malang Raya, mengoleksi cara seduh aneka ragam kopi di dunia, dan menggelar aksi Malang Sejuta Kopi yang salah satu kegiatannya adalah menyediakan kopi gratis selama sebulan penuh di bulan April 2018.