Sepanjang kualifikasi, sang arsitek tim memakai pola 4-3-3- dengan Nani dan Ronaldo memainkan peran sebagai penyerang sayap, mengapir Helder Postiga yang menjadi penyerang tengah.
Paulo Bento meninggalkan formasi 4-2-3-1, yang dulu sempat identik dengan Seleccao. Keputusan ini cukup beralasan karena Portugal saat ini tidak memiliki seorang pemain "tiga perempat" atau second striker.
Pemain tengah mereka kebanyakan adalah gelandang tengah berkarakter komplet. Pola 4-3-3- jadi dipakai Paulo Bento juga untuk memaksimalkan peran Raul Meireles dkk.
Peluang Portugal untuk unggul dalam possession menjadi leboh besar karena formasi 4-3-3 bisa seketika berubah menjadi 4-5-1. Dengan menumpuk lima gelandang, pertarungan di lapangan tengah dapat lebih mudah dimenangi Seleccao.
Peran Nani-Ronaldo bakal krusial karena mereka mampu melebarkan aliran permainan ke sisi lapangan, membongkar kerapatan di jantung permainan.
Ketika menghadapi lawan yang lebih jago memegang ball possesion, para winger ini juga penting karena mereka bisa mematikan saat menginisiasi serangan balik dengan kecepatan dan skill individunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H