Lagi-lagi publik mengernyitkan dahi. Bagaimana bisa logika seperti itu dipakai. Kalau toh memakan badan jalan hanya setengah dari mobil biasa. Tapi jika harganya hanya sepertiga dari mobil biasa, sudah pasti jalanan akan disesaki mobil murah tersebut.
Menarik jika kita lihat sejarah perusahaan keluarga Kalla. Dari website Kalla Group dapat kita lihat bisnis keluarga Kalla erat dengan otomotif. Berikut petikan dari website resminya:
Inilah perusahaan induk yang menaungi Grup Hadji Kalla, berdiri pada tahun 1952 dan bergerak di Sektor otomotif serta perdagangan. Tahun 1969, PT. Hadji Kalla menjadi agen tunggal pemasaran mobil Toyota untuk daerah Sulawesi Selatan, Tengah dan Tenggara. Berkat prestasi yang dicapainya dalam penjualan kendaraan penumpang dan komersial, perusahaan ini sering memperoleh Triple Crown Award, dari Toyota Corporation, Jepang. Market Share-nya pun tertinggi melampaui wilayah lain di Indonesia.
Inilah perusahaan induk yang menaungi Grup Hadji Kalla, berdiri pada tahun 1952 dan bergerak di Sektor otomotif serta perdagangan. Tahun 1969, PT. Hadji Kalla menjadi agen tunggal pemasaran mobil Toyota untuk daerah Sulawesi Selatan, Tengah dan Tenggara. Berkat prestasi yang dicapainya dalam penjualan kendaraan penumpang dan komersial, perusahaan ini sering memperoleh Triple Crown Award, dari Toyota Corporation, Jepang. Market Share-nya pun tertinggi melampaui wilayah lain di Indonesia.
Bisa dikatakan grup usaha tersebut besar berkat kiprahnya di bidang usaha penjualan mobil. Bisa dimengerti jika JK terkesan membela kebijakan LCGC.
Kini, Jusuf Kalla telah terpilih menjadi Wakil Presiden. Apakah Jokowi bisa memilih jalan keluar terbaik dalam polemik LCGC ini?