Mohon tunggu...
Ibrohim Fathurrosi
Ibrohim Fathurrosi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Tertarik pada topik psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Menggunakan Kerangka Understanding by Design (UbD)

12 Maret 2024   10:28 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:47 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurikulum merupakan sebuah komponen penting dalam pendidikan yang memiliki berbagai definisi dan interpretasi. Menurut Saylor dan Alexander (1974) kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ralph W. Tyler (1949) mendefinisikan kurikulum sebagai suatu rencana untuk menyelenggarakan pengalaman belajar peserta didik yang diorganisir untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, seperti mengembangkan keterampilan, pengetahuan, atau sikap tertentu. 

Beberapa pakar telah mencoba memberi gagasannya masing-masing terkait bagaimana kerangka yang paling tepat untuk menyusun sebuah kurikulum. Wiggins dan McTighe pun turut andil memperkaya khasanah perkembangan kerangka kurikulum yang terkenal dengan Understanding by Design. Prinsip ini dikenal pula dengan sebuatan perancangan mundur atau backward design. Model Backward Design berfokus pada tujuan pembelajaran sebagai hasil pembelajaran sebelum merencanakan kegiatan pembelajaran. 

Daripada menitikberatkan pada kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, pendidik sebaiknya terlebih dahulu merancang hasil suatu pembelajaran bagi peserta didik. Dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa hal terkait kurikulum dengan menggunakan kerangka Understanding by Design. Untuk memfokuskan arah dan tujuan pembahasan, maka akan dibatasi dalam 4 rumusan masalah, (a) bagaimana UbD diimplementasikan dalam pembelajaran, (b) analisis implementasi UbD di Indonesia, (c) bagaimana hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan dalam kerangka UbD, (d) bagaimana peran pendidik dalam implementasi UbD.

Implementasi UbD dalam Pembelajaran

UbD (Understanding by Design) merupakan kerangka modul ajar yang berfokus pada pemaknaan mendalam dan hasil belajar yang terukur. Implementasi UbD dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui tiga tahap utama:

1. Menentukan hasil yang diinginkan

  • Menyusun tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur.
  • Mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang ingin dicapai peserta didik.
  • Menentukan peta konsep dan pemahaman yang ingin dikuasai peserta didik.

2. Menentukan bukti pembelajaran

  • Merancang asesmen yang sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
  • Memberikan umpan balik yang konstruktif, berkelanjutan, dan bermakna bagi peserta didik.
  • Menganalisis hasil asesmen yang didapatkan untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran.

3. Merancang kegiatan pembelajaran

  • Menentukan metode dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  • Merancang pembelajaran yang memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.
  • Menyediakan sumber belajar yang mendukung dan relevan dengan materi pembelajaran.

Analisis Implementasi UbD di Indonesia

Kerangka kurikulum dengan prinsip UbD belum sepenuhnya diterapkan di Indonesia. Beberapa faktor yang menghambat implementasi UbD di Indonesia antara lain:

1. Masih awamnya pemahaman pendidik terkait konsep UbD.

2. Keterbatasan sumber daya dan waktu untuk mengembangkan pembelajaran berbasis UbD.

3. Kurangnya dukungan dari pihak sekolah dan pemerintah.

Meskipun demikian, terdapat beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan implementasi UbD di Indonesia, seperti:

1. Pelatihan pendidik tentang UbD.

2. Pengembangan modul pembelajaran berbasis UbD.

3. Sosialisasi dan advokasi tentang UbD terhadap pihak sekolah dan pemerintah.

Hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan dalam kerangka UbD

1. Pemahaman mendalam tentang materi pembelajaran.

2. Kecakapan dalam berpikir kritis dan kreatif.

3. Kecakapan dalam menyelesaikan problem dan membuat keputusan.

4. Kecakapan dalam berkomunikasi secara efektif.

5. Kecakapan dalam bekerja sama dengan orang lain.

6. Kecakapan dalam belajar mandiri.

Peran pendidik dalam implementasi UbD

Pendidik memiliki peranan penting dalam implementasi UbD. Peran pendidik dalam implementasi UbD antara lain:

1. Memahami konsep UbD dan mengimpelementasikannya dalam pembelajaran.

2. Merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur.

3. Menyusun bukti penilaian yang sesuai.

4. Merancang kegiatan belajar yang bermakna bagi peserta didik.

5. Menyediakan sumber belajar yang mendukung dan relevan dengan materi pembelajaran.

6. Memberikan umpan balik yang konstruktif, bermakna, dan berkelanjutan kepada peserta didik.

7. Menganalisis hasil penilaian guna mengevaluasi efektivitas pembelajaran.

Daftar Pustaka

Wiggins, G., & McTighe, J. (2005). Understanding by design. ASCD.

McTighe, J., & Wiggins, G. (2012). Understanding by design framework. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development.

Natala, V. E. D., Vanalita, M., Pratama, A. O., & Astuti, M. D. (2023, November). Implementasi Understanding by Design dalam Kegiatan Pembelajaran: Literature Review. In Prosiding Seminar Nasional Ilmu Pendidikan (Vol. 2, No. 1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun