Mohon tunggu...
Bogor TOSKAhiji
Bogor TOSKAhiji Mohon Tunggu... -

Ru'yat-Zaenul: Mewujudkan Bogor kota terbaik se-Indonesia dengan pemerintahan amanah dan masyarakat yang sejahtera.

Selanjutnya

Tutup

Money

Bogor Berdaya

10 April 2018   16:33 Diperbarui: 10 April 2018   16:43 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bogor Berdaya/ruyatzaenul.com

Pada  tahun 2016, jumlah penduduk Kota Bogor mencapai 1.064.687 orang. Sebanyak 1,60% atau 49.942 orang diantaranya adalah pengangguran. Walaupun persentase pengangguran di Kota Bogor kurang dari 2 persen, namun tetap berpotensi menimbulkan permasalahan di Kota Bogor. Oleh karenanya upaya penciptaan lapangan kerja, peningkatan kapasitas dan  produkstifitas warga menjadi prioritas yang harus dilakukan Pemkot.

Salah  satu alternative penciptaan lapangan kerja adalah dengan menumbuhkan dan menguatkan UMKM dengan teknologi serta memfasilitasi berkembangnya  perusahaan rintisan berbasis teknologi informasi (startup)  adalah penting dilakukan. Kami ingin memastikan warga Kota Bogor sejahtera  dengan memiliki penghasilan dengan daya yang dimiliki.  Berdaya  membuat kita memiliki kebangaan sekaligus bisa berkontribusi   lebih besar untuk lingkungan.

Penciptaan tenaga kerja bisa terjadi top down dan bottom up.   Pemerintah tak memiliki pabrik, tapi bisa memfasilitasi munculnya   pusat-pusat produksi baru. Pusat produksi itu tak selalu berarti  pabrik  bercerobong. Pusat produksi itu bisa dapur, teras, garasi,  bahkan  balai RT yang dimanfaatkan untuk menghidupkan usaha  mikro, kecil dan  menengah (UMKM) milik masyarakat. Pusat  produksi berbasis UMKM yang  akan kami dorong tumbuh lebih  banyak. Warga Bogor akan bangga dengan  kotanya bila berdaya  memenuhi sebagian besar kebutuhannya oleh warga  sendiri.

Tentu  saja, di tengah persaingan yang makin ketat yang menuntut  semua hal  serba sangkil dan mangkus (efektif dan efisien),  teknologi dan ekonomi  digital tak lagi bisa dikesampingkan. Ia jadi  keharusan untuk  dimanfaatkan, saat ini dan ke depan. Dengan  tetap mempertahankan UMKM, kami juga akan mendorong muncul perusahaan rintisan berbasis teknologi  informasi  (start-up)  untuk menghasilkan aneka solusi bagi masyarakat tanpa kehilangan  manfaat bisnis. Bagaimanapun, ekonomi digital  adalah sumber baru  pertumbuhan ekonomi, termasuk bagi Kota  Bogor. UMKM an startup bisa bersinergi saling menguatkan.

1. Bogor Creative Hub (incubator bisnis, marketplace, fintech)  layanan prima pemkot.

Wadah bersama para techno-geek dan digital developer   akan memudahkan mereka saling berbagi pengalaman dan  bersaing sehat.  Kota Bogor harus memiliki pusat keunggulan teknologi bagi anak muda. Penciptaan kerja dan wirausaha mandiri berbasis teknologi melalui kemitraan terbukti menciptakan  lapangan kerja yang lebih luas. Ekonomi  kreatif dan digital adalah  pabrik-pabrik baru tanpa cerobong.

Start-up center untuk entrepreneur muda dan UMKM se-Kota  Bogor untuk mendorong  revolusi wirausaha. Wirausahawan  muda Kota Bogor harus memanfaatkan  gelombang teknologi.  Teknologi tak lagi jadi barang 'langitan' dan bisa dijangkau semua.  Kanal-kanal digital akan kami dorong bermitra dengan UMKM Kota Bogor agar ekonomi riil bergerak lebih dinamis.

Co-working space dan wifi gratis di 68 kantor Kelurahan bagi techno-geek lokal atau mereka yang mau menggeluti ekonomi  digital. Kelurahan tak boleh lagi sekadar mengurus surat dan  dokumen, tapi juga membuka diri  untuk perubahan positif  generasi muda.

2. Bogor Career Fair yang akan membuka 5000 lowongan pekerjaan  berbasis jasa.

Tentu, warga Kota Bogor punya beragam kemampuan. Kami akan mendorong terbukanya 5.000 kesempatan kerja baru bagi mereka yang tertarik dan berpotensi di bidang jasa. Sektor jasa  adalah bagian ke tiga transformasi struktur ekonomi yang tidak  bisa diabaikan.

3. Digitalisasi pedagang pasar tradisional.

Lebih  dari 50 juta usaha di Indonesia adalah UMKM, termasuk  pedagang pasar.  Sudah saatnya citra pasar tradisional yang  becek, kumuh dan semrawut, berubah menjadi bersih, tertata rapi, dan nyaman. Secara bertahap 10  pasar tradisional di wilayah Kota Bogor, yaitu Pasar Anyar, Pasar Kebon  Kembang, Pasar Jambu Dua, Pasar Merdeka, Pasar Lawang Seketeng, Pasar  Kemang, Pasar Cumpok, Pasar Sukasari (Gembrong), dan Pasar Pemoyanan, akan diupayakan untuk dikelola secara digital-support.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun