Penerapan EIS dalam organisasi membawa banyak manfaat, seperti efisiensi operasional yang lebih baik, pengambilan keputusan yang lebih cepat dan berbasis data, serta peningkatan integrasi antar departemen. Namun, penerapannya juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan keberhasilannya. Berikut adalah beberapa langkah dalam penerapan EIS di organisasi:
- Analisis Kebutuhan Bisnis: Sebelum mengimplementasikan EIS, penting untuk melakukan analisis kebutuhan bisnis organisasi. Langkah ini bertujuan untuk memahami masalah yang dihadapi dan mengidentifikasi fitur serta fungsionalitas yang dibutuhkan dari sistem.
- Pemilihan Teknologi yang Tepat: Memilih teknologi yang sesuai adalah kunci untuk keberhasilan implementasi EIS. Organisasi perlu mempertimbangkan faktor seperti skalabilitas, integrasi dengan sistem lain, dan keamanan data dalam memilih perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan.
- Desain dan Pengembangan Sistem: Setelah analisis kebutuhan dilakukan, langkah selanjutnya adalah merancang sistem yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Desain sistem mencakup integrasi antar berbagai fungsi bisnis, antarmuka pengguna, serta alur pengolahan data.
- Pelatihan Pengguna: Pengguna sistem perlu dilatih agar dapat memanfaatkan EIS dengan efektif. Pelatihan ini mencakup pemahaman tentang cara menggunakan sistem, mengelola data, serta menghasilkan laporan atau analitik yang diperlukan.
- Implementasi dan Pemeliharaan: Setelah sistem selesai dikembangkan, tahap berikutnya adalah implementasi. Pada tahap ini, sistem mulai digunakan secara penuh oleh organisasi. Selain itu, pemeliharaan dan pembaruan sistem secara berkala juga sangat penting untuk memastikan sistem tetap relevan dan berfungsi dengan baik.
6. Keuntungan dan Manfaat EIS
Implementasi EIS membawa berbagai keuntungan bagi organisasi, antara lain:
- Efisiensi Operasional: Dengan mengintegrasikan berbagai sistem dan proses bisnis, EIS memungkinkan otomatisasi yang dapat mengurangi pekerjaan manual dan meningkatkan efisiensi operasional.
- Pengambilan Keputusan yang Lebih Cepat dan Tepat: Dengan memberikan akses ke data real-time dan analitik yang akurat, EIS memungkinkan manajer untuk mengambil keputusan yang lebih cepat dan berbasis data.
- Kolaborasi yang Lebih Baik: Sistem yang terintegrasi memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik antar departemen dalam organisasi. Data yang sama dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk mendukung proses bisnis yang berbeda.
- Peningkatan Kepuasan Pelanggan: Sistem seperti CRM memungkinkan perusahaan untuk memahami kebutuhan pelanggan lebih baik, yang dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
- Pengawasan yang Lebih Baik: EIS menyediakan dasbor dan laporan yang memberikan gambaran jelas tentang kinerja organisasi, sehingga memudahkan dalam pengawasan dan perencanaan lebih lanjut.
7. Tantangan dalam Implementasi EIS
Meskipun memiliki banyak manfaat, implementasi EIS juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti:
- Biaya Implementasi: Mengimplementasikan EIS, terutama sistem seperti ERP atau SCM, dapat memerlukan investasi yang cukup besar, baik dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, maupun pelatihan.
- Ketahanan terhadap Perubahan: Perubahan dalam cara kerja dan prosedur dapat menghadapi resistansi dari karyawan yang terbiasa dengan cara kerja lama.
- Kompleksitas Sistem: EIS yang besar dan kompleks memerlukan waktu untuk implementasi dan penyesuaian yang mungkin memerlukan keterampilan teknis tingkat tinggi.
- Keamanan Data: Pengelolaan data yang terintegrasi dalam EIS meningkatkan kebutuhan akan sistem keamanan yang lebih canggih untuk melindungi data sensitif dari ancaman eksternal atau internal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H