Sistem Informasi Enterprise (Enterprise Information System / EIS)
1. Pengertian Sistem Informasi Enterprise (EIS)
Sistem Informasi Enterprise (EIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk mendukung proses pengelolaan dan pengambilan keputusan di seluruh organisasi, termasuk dalam mengelola aliran informasi antara berbagai departemen dan unit bisnis dalam suatu perusahaan. EIS berfungsi untuk mengintegrasikan data dan proses bisnis secara menyeluruh dan memberikan wawasan yang diperlukan oleh manajemen tingkat atas untuk pengambilan keputusan strategis.
Secara umum, EIS menghubungkan berbagai sistem informasi di dalam organisasi, termasuk sistem operasional (seperti transaksi dan pemrosesan data), sistem manajerial, dan sistem pendukung keputusan. EIS membantu organisasi dalam merencanakan, memantau, dan mengendalikan kegiatan operasional serta mencapai tujuan jangka panjang.
2. Tujuan dan Fungsi EIS
Tujuan utama dari implementasi EIS adalah untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan pengambilan keputusan yang lebih cepat dalam organisasi. Beberapa tujuan dan fungsi utama EIS antara lain:
- Integrasi Data dan Proses Bisnis: Mengintegrasikan data dari berbagai departemen dan sistem dalam organisasi sehingga dapat diakses dengan mudah dan digunakan untuk analisis lebih lanjut.
- Mendukung Pengambilan Keputusan Strategis: EIS memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajer tingkat atas untuk mengambil keputusan strategis yang berbasis data dan analitik.
- Pengawasan dan Pelaporan: Sistem ini memungkinkan pengawasan yang lebih baik terhadap kinerja organisasi melalui laporan yang terperinci dan real-time.
- Efisiensi Operasional: EIS membantu meningkatkan efisiensi operasional dengan mengotomatisasi banyak proses bisnis yang sebelumnya dikerjakan secara manual.
- Peningkatan Kolaborasi: Memfasilitasi kolaborasi antar departemen dengan menyatukan data dan informasi dalam satu sistem yang dapat diakses oleh berbagai pihak yang relevan.
3. Komponen-komponen dalam EIS
Sistem Informasi Enterprise terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja secara terintegrasi untuk memberikan hasil yang optimal. Komponen-komponen tersebut meliputi:
- Hardware: Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan sistem EIS, seperti server, komputer, dan perangkat jaringan.
- Software: Perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan dan mengelola sistem EIS. Software ini bisa berupa aplikasi manajemen bisnis yang spesifik, perangkat lunak basis data, serta perangkat lunak pendukung keputusan.
- Data: Data yang berasal dari berbagai sumber dalam organisasi, seperti transaksi bisnis, informasi keuangan, sumber daya manusia, dan data produksi. Data ini akan diproses dan disajikan dalam bentuk laporan dan analitik.
- People: Pengguna yang terlibat dalam penggunaan sistem ini, yang terdiri dari manajer tingkat atas, staf IT, dan pengguna lain yang membutuhkan informasi dari sistem.
- Prosedur: Prosedur yang mengatur bagaimana data dikumpulkan, diproses, dan disajikan dalam sistem EIS. Prosedur ini mencakup perencanaan, pemeliharaan, dan pengoperasian sistem.
4. Jenis-Jenis Sistem Informasi Enterprise
EIS memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Beberapa jenis EIS yang umum digunakan adalah:
- Enterprise Resource Planning (ERP): ERP adalah sistem yang mengintegrasikan semua fungsi utama dalam suatu organisasi, seperti keuangan, produksi, pemasaran, distribusi, dan sumber daya manusia, dalam satu platform tunggal. ERP memungkinkan informasi dapat mengalir secara mulus antar departemen dan memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap kegiatan operasional.
- Customer Relationship Management (CRM): CRM adalah sistem yang digunakan untuk mengelola hubungan perusahaan dengan pelanggan. CRM berfokus pada pengelolaan interaksi dengan pelanggan, seperti penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan. Ini membantu perusahaan memahami kebutuhan pelanggan dan meningkatkan kepuasan serta loyalitas pelanggan.
- Supply Chain Management (SCM): SCM adalah sistem yang mengelola aliran barang, informasi, dan uang antara pemasok, produsen, distributor, dan pengecer. SCM memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan rantai pasokan mereka dengan memonitor stok, pengiriman, dan permintaan secara real-time.
- Business Intelligence (BI): Sistem BI digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul dalam organisasi dan memberikan wawasan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. BI sering kali menggabungkan berbagai alat analitik, seperti pelaporan, dasbor, dan analitik prediktif, untuk menyajikan informasi yang lebih jelas dan relevan.
5. Penerapan EIS dalam Organisasi