Mohon tunggu...
Bogi Periklas
Bogi Periklas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Esai

Saya adalah seorang penulis esai yang tinggal di Jakarta Selatan. Saya sangat tertarik pada bidang sosial, politik dan budaya. Selain menulis, saya saat ini menekuni hobby bercocok tanam secara hidroponik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Saripati LAER dan Jangan Begadang, Resolusi Sehatku Untuk Tahun 2022

19 Januari 2022   14:22 Diperbarui: 19 Januari 2022   14:25 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Photo : ultimagz.com

“Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya. Begadang boleh saja, kalau ada perlunya.”

Demikian sepotong lirik lagu yang dinyanyikan pengamen jalanan. Di sebuah pelataran parkir café, tempat kami berempat nongkrong malam itu.

Acara nongkrong kali ini, bisa dibilang cukup istimewa. Karena ini pertama kalinya di tahun 2022. Pembicaraan terasa cukup hangat, ketika tiba-tiba Anton melontarkan satu pertanyaan kepadaku.

“Resolusi loe buat tahun 2022 apa, Gi?” tanya dia.

Pertanyaan tersebut cukup membuatku tersentak. Maklum saja, aku bukan tipe orang yang suka membuat resolusi. Baik itu resolusi akhir tahun, awal tahun, atau resolusi apapun, tak pernah ada dalam pikiranku. Bagiku, hidup ini ya dijalankan mengalir saja.

“Ngapain juga bikin resolusi. Lihat aja tuh si Bardi. Tiap tahun bikin resolusi mau diet. Tapi kok ya, tetap aja gemuk,” demikian pikirku.

Nampaknya teman-temanku mengerti, akan keenggananku untuk membuat resolusi. Mereka pun mulai mendesakku. “Ayolah Gi, sekali-sekali bikin dong resolusi awal tahun. Biar hidup loe, di tahun ini semakin bermakna,” demikian seru Amin dengan gaya sok puitisnya.

Setelah berpikir sejenak, aku pun berkata, “Ok, gue mau ngurangin begadang.” Begitu mendengar resolusiku tersebut, sontak mereka pun tertawa.

“Wah, resolusi loe kok berat banget sih. Elu kan doyan begadang, karena hobi nulis loe, Gi!!!” demikian seru Bardi.

Sambil tersenyum, akupun bisa memaklumi keraguan teman-temanku itu. Memang benar, hobi menulis itulah yang membuatku selalu begadang. Biasanya, aku selalu menyempatkan paling tidak satu jam dalam sehari, untuk menulis. Dan itu biasanya dimulai pada sekitar jam 12 malam.

Entah mengapa, bagiku semua ide-ide di kepala, dan ditambah lagi dengan keheningan malam, seolah menjadi ramuan paling mujarab untuk bisa menghasilkan suatu karya tulis.

Kebiasaan ini sudah rutin aku lakukan sejak masih kuliah dulu. Aku bukannya tidak tahu, akibat buruk dari begadang. Sudah banyak sekali literatur yang membahas ini. Tapi tetap saja, untuk bisa mengubah pola waktu untuk menulis, bukanlah hal yang mudah.

Sebetulnya, efek dari kebiasaan begadang ini, sudah sering aku alami. Yang paling sering terjadi adalah kurangnya waktu tidur kita. Sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, aku sering tertidur sejenak di kursi meja kantor sehabis makan siang.

Bisa dibilang aku cukup beruntung sebenarnya. Karena sampai hari ini, aku belum  pernah jatuh sakit yang cukup berat. Kebiasaan tidur sampai larut malam, sepertinya terkompensasikan dengan dengan kebiasaan makanku.

Kebiasaan ini memang aku peroleh dari kedua orang tuaku. Roti telur plus susu, selalu menghiasi meja makan di pagi hari. Demikian juga dengan sayur-sayuran plus ikan, untuk siang dan malam harinya.

Kebiasaan ini masih ditambah lagi dengan kebiasaan membawa bekal makanan ke sekolah. Orang tuaku memang tidak pernah membiarkan anak-anaknya untuk jajan sembarangan.

Dari semua kebiasaan itu, ada satu kebiasaan yang tidak pernah aku lupakan. Kebiasaan itu adalah kebiasaan untuk mengkonsumsi jamu tradisional. Jamu beras kecur dan kunyit asam merupakan jamu yang biasa kita konsumsi sekeluarga.

Namun ada satu jamu, yang biasanya spesial dibuatkan oleh Ibu untuk aku. Jamu itu adalah jamu cabe puyang. Jamu ini berasal dari campuran gula aren dan cabai jamu.

Rasa dari jamu ini terasa pedas di lidah. Dulu biasanya aku meminumnya, setengah gelas per hari. Salah satu khasiat dari jamu ini ialah bisa menambah nafsu makan. Maklum saja, ketika masih kecil, aku memang sangatlah kurus.

Kebiasaan untuk mengkonsumsi jamu tradisional ini, aku bawa dalam kehidupanku sehari-hari hingga kini. Namun tentu saja seiring dengan kemajuan jaman, jamu tidak lagi diolah sendiri. Jamu yang kini lebih dikenal dengan sebutan ramuan herbal instan ini, telah diproduksi dalam skala industri besar.

Selain mudah didapat di online marketplace, ramuan herbal ini juga telah dikemas dalam kemasan yang praktis dan higienis. Hal ini tentu saja membuat ramuan herbal menjadi salah satu pilihan menarik untuk dikonsumsi.

Dari sekian banyak ramuan herbal instan di pasaran, aku sendiri memilih untuk mengonsumsi minuman herbal Saripati LAER. Biasanya aku minum jahe merah kencur, sehabis pulang kantor. Campuran jahe merah, kencur dan rempah-rempah lainnya, sangat efektif untuk menghangatkan dan merilekskan badan selepas seharian bekerja.

Selain rasa jahe merah kencur favoritku, Saripati LAER sendiri mempunyai beberapa produk lainnya. Seperti misalnya temulawak, jahe merah dan kunyit. Beragamnya produk yang tersedia, membuat saya lebih mudah untuk membuat variasi dalam mengonsumsi minuman herbal ini.

Sejenak pikiranku kembali ke lirik lagu ciptaan Rhoma Irama tadi. Memang benar, untuk menjaga kesehatan, sebaiknya kita janganlah suka begadang. Terlebih lagi, jika kebiasaan buruk ini dilakukan setiap harinya.

Namun tentu saja, menghilangkan kebiasaan yang buruk, bukanlah satu-satunya cara untuk menjaga agar kita tidak jatuh sakit. Memperhatikan asupan makanan dan nutrisi, juga sangatlah penting.

Upaya untuk mengkonsumsi minuman herbal, juga bisa memberikan andil yang besar dalam menjaga kesehatan kita. Tampaknya mengkonsumsi minuman herbal dan tidak begadang, akan menjadi menjadi resolusi sehatku yang murah dan efektif, di tahun 2022 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun