Mohon tunggu...
Uci Olyv
Uci Olyv Mohon Tunggu... Administrasi - blogger, mommy

Mommy, Blogger

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Serba-serbi Kerokan Warisan Nenek Moyang Indonesia

5 November 2017   01:58 Diperbarui: 9 November 2017   00:31 1985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulang malam,telat makan dan tidak menggunakan jaket terkadang memicu saya kerap mengalami kepala pening dan masuk angin. Namun meminum obat masuk angin jarang sekali saya lakukan, karena untuk pengobatan pertama saya terbiasa meminta kerokan dengan suami.

Kontroversi kerokan pun sering saya alami, karena ada beberapa teman yang mengatakan bahwa kerokan itu tidak baik karena bisa mengakibatkan serangan jantung, dan penyakit lainnya. Beruntung saya bisa mendapatkan informasi dari ahlinya mengenai Kerokan di salah satu event Nangkring dengan tema "Kerokanisme".

SEJARAH KEROKAN

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Solo (UNS), Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo,dr, PAK, MM, M.Kes., kerokan atau kerikan adalah suatu upaya pengobatan tradisional Jawa dengan cara menekan dan menggeserkan secara berulang-ulang benda tumpul pada kulit dengan pola tertentu, sehingga terjadi garis-garis berwarna merah. Dan biasanya menggunakan uang logam benggol.

Kerokan terbukti ampuh mengatasi masuk angin, nyeri otot, perut kembung, mual,meriang sejak jaman nenek moyang dahulu. Dan ternyata kerokan itu dikenal juga di Vietnam, Thailand dan China.

Kerokan merupakan buaya nenek moyang , yang masih terkadang dianggap remeh, kampungan bahkan dianggap tidak dapat menyembuhkan.

KENAPA KEROKAN

Kerokan merupakan pengobatan holistik yang Mudah, Murah,Mesra dan Manjur (4M).

Mudah : Bisa dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja

Murah : bisa menggunakan media uang logam, ujung sendok, minyak

Mesra : ada kontak sentuhan kasih sayang saat melakukan kerokan

Manjur : banyak yang merasakan manfaatnya

ALAT KEROKAN

Uang logam, ujung sendok, bawang merah, jahe, lotion, minyak, balsem namun ada juga yang menggunakan tanduk kerbau, batu giok dan sendok porselen.

MANFAAT KEROKAN

Kerokan dapat meningkatkan hormon Endorfine, saat relaksasi dirasakan saat dikerok.

POLA TEPAT KEROKAN

Punggung dekat tulang belakang , dengan posisi miring 45.

Kerokan dilakukan di pungung yang merupakan titik akupuntur.

DAERAH LARANGAN KEROKAN

Di bagian leher , karena banyak pembuluh darah dan syarat yang penting.

KEROKAN UNTUK ANAK

Anak bisa juga merasakan kerok, namun pastikan daya tekan kerokannya dan alat yang digunakan adalah benda yang tidak keras pada kulitnya dan bisa menggunakan bawang.

TIPS KEROKAN

  1. Gunakan alat kerokan yang sesuai, untuk anak gunakan bahan yang tidak menyakiti kulit misalnya bawang merah, jahe
  2. Alat kerok jangan dipakai secara bersama-sama
  3. Cuci bersih alat kerok setelah digunakan
  4. Berikan minyak, atau yang bisa melincinkan saat di kerokan dilakukan
  5. Jangan mandi air dingin setelah kerokan dilakukan

Foto : Dok (Bukalapak.com)

Untuk melicinkan punggung saat sedang dikerik, biasanya saya menggunakan Balsem Lang karena selain aroma aromatherapi yang enak karena mengandung Mentha Arvensis alami, dan Peppermint oil sebagai bahan aktifnya, panasnya merata dan tidak lengket.

Balsem Lang diproduksi oleh PT.Eagle Indo Pharma, merupakan balsam pereda rasa sakit dan terbuat dari bahan alami dan dapat membantu meringankan gejala pusing, masuk angin, pegal-pegal, nyeri sendi, keseleo, melegakan pernafasan, mabuk perjalanan, gatal digigit serangga.

Untuk tahu lebih banyak mengenai penelitian dari Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo,dr, PAK, MM, M.Kes , boleh langsung dibeli bukunya di toko buku terdekat.

dokpri
dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun