Mohon tunggu...
Boeng Awiell Pujangga
Boeng Awiell Pujangga Mohon Tunggu... -

Aku mungkin bukan lah si tampan yg kau cari..tapi ku mungkin bisa jd sahabat yg baik bagimu..yg kan slalu mendengarkan keluh kesah mu..yg mgkin kan bisa membantumu lepas dari msalahmu..Walaw mungkin nantinya ku kan terlupa,saat bhagia tlah naungimu..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mana Janjimu....

4 Agustus 2012   23:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:14 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

entahlah ini apa...
apakah sebuah cerita pengisi waktu senggang..
apakah sebuah dongeng di malam hari pengantar tidur..
apakah sebuah karangan belaka yang tak jelas kepastianya..
atau kah hanya sebuah kisah nyata yang seakan menjadi fiktif dalam realita...

entahlah ini apa...
apakah sebuah drama melankolis nan penuh kepura-puraan...
apakah sebuah pementasan teater yang di mainkan penuh penghayatan oleh aktor dan aktris..
apakah sebuah lakon sandiwara radio nan hanya penuh suara-suara namun tak berujud...
apakah sebuah pantomim nan hanya penuh mimik wajah kesedihan atau pun tebar pesona..
atau kah ini sebuah kejadian fakta yang seperti sebuah sinetron yang penuh episode-episode nan bertele-tele

entahlah...
seakan menganggap ini sebuah parodi iklan yang hanya penuh janji-janji tak berujung..
seakan menilai seperti sebuah bualan belaka yang hanya di bicarakan di warung-warung kopi..

mampu melihat tapi membutakan mata untuk menolehnya..

entahlah ini apa...

Mampu mendengar tapi menutup telinga untuk menanggapinya..

Entahlah ini apa...

Mampu mengerti tapi menutup hati untuk memahaminya..

Entahlah ini apa..

Ini nyata bung..
Ini benar adanya..

Jangan hanya bisa duduk ongkang kaki di sana..
Jangan hanya menonton pemberitaan di televisi ..
Jangan hanya mampu berbicara seolah anda merasakan..

Turunlah dari sana..
Datanglah kemari menemui..
Dan rasakanlah apa yang seharus nya di pahami..

Ini nyata bung..
Ribuan piring kosong melompong berharap kan terisi makanan..
Ribuan tangan memelas harapkan keibaan para pemilik rupiah...

Ribuan raga yang berselimutkan koran harapkan kehangatan..
Ribuan tubuh terbaring beratapkan langit beralaskan tanah harapkan sebuah tempat bernaung...
Ribuan hati yang menanti janji kan di tepati..
Dan jutaan jiwa yang terbohongi oleh tipu daya penuh intrik kemunafikan...

Ini nyata bung..

Ini kemiskinan yang meraja..
dan kelaparan nan bertebaran..
Jutaan hati nan menanti...

Mana janjimu ..
By B.A.P..
05 agustus 2012..
Kapeh panji..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun