Mohon tunggu...
Boe Berkelana
Boe Berkelana Mohon Tunggu... lainnya -

Pejalan. Menetap di Labuan Bajo-Flores, NTT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salat Jumat di Minneapolis, Orang-orang Somalia, dan Minnesota State Kini

10 Mei 2017   10:44 Diperbarui: 11 Mei 2017   01:38 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Islamic Da'wah Centre Minneapolis, bergaya selepas sholat Jumat (05/05)

  Sebuah bangunan berbentuk segi empat. Jika tak ada tulisan "Islamic Da'wah Centre' di depannya, orang-orang tidak akan tau bahwa bangunan itu juga adalah Masjid. 

 Jam di hape saya sudah menunjukkan pukul 12.00. Namun belum ada tanda-tanda akan ada sholat Jumat di sini. Saya mulai khawatir. Jangan-jangan memang bangunan ini bukan untuk sholat Jumat, hanya untuk kegiatan ceramah dan kajian biasa. 

 Saya memberanikan membuka salah satu pintu yang kelihatannya tidak terkunci. Memberikan salam. Satu-dua kali salam, tak ada yang menjawab. Saya hampir saja balik arah, namun pada salam ketiga, seseorang menjawab dari dalam. 

 "Excuse me, do you perform Jumu'ah prayer here?", tanya saya ke seorang anak muda berkulit gelap yang baru saja muncul dari dalam ruangan. 

 "Yes, but not now", jawabnya. 

 "When?"

 "Soon"

 "But it is today, isn't it?"

 "Yes today, but soon. Not now"

 Saya melihat jam di HP. Sudah lewat pukul 12. Bangunan ini belum juga ada tanda-tanda akan ada sholat Jumat. 

 Namun saya mengartikan jawaban 'soon' dari 'brother' berkulit gelap itu dengan 'nanti, sesaat lagi'. Berarti saya hanya butuh menunggu.

 Oleh brother berkulit gelap itu saya dipersilahkan masuk, menunjukkan wudhu station (tempat wudhu) dan rest room (toiletl). 

 ***
 Pukul 12.45, baru satu per satu  jamaah berdatangan. Ada yang berjubah, pakai jeans, kemeja, dan pakaian kantoran. Mayoritas berkulit gelap, ada satu-dua berkulit putih dan berambut pirang.  

 Tepat pukul 13.00, seseorang anak muda berjubah berdiri dan mengambil mikrofon. Menggunakan bahasa Inggris, ia menyampaikan informasi keadaan masjid juga mengumumkan pembayaran air dan listrik. 

 "Tiap pekan, setiap hari Jumat, ada sekitar 400 orang yang datang beribadah di sini. Setiap hari, ada sekitar 200 anak-anak yang datang belajar mengaji", katanya setelah didahului salam dan mengutip beberapa ayat Quran dan hadis sebagai pengantar. 

 Ia melanjutkan, 

 "Bapa-bapa para jamaah kiranya bisa membantu. Untuk membayar air dan listrik. 10 dolar, 20 dolar, 25 dolar, semoga pemberian para jamaah sekalian dibalas Allah SWT". 

Islamic Da'wah Centre Minneapolis, bergaya selepas sholat Jumat (05/05)
Islamic Da'wah Centre Minneapolis, bergaya selepas sholat Jumat (05/05)
 ***
 Khutbah mulai. Seorang yang masih kelihatan muda, dalam balutan jubah tanpa kopiah/surban, menjadi khatib. 

 Ia menyampaikan salam dan muqadimah. Lalu menyampaikan khutbah dalam bahasa Arab. Tentu saya agak sulit memahami secara utuh, padahal sebelumnya saya berharap khutbah akan disampaikan dalam bahasa Inggris. 

 Namun dari ayat yang ia kutib, materi khutbah adalah seputar mengingat Allah (dzikrullah) dan nikmatnya iman (ni'matul iman).
 Khutbah pertama dan kedua tak sampai 10 menit. Lalu dilanjutkan dengan sholat berjamaah. 

 ***
 Dari papan informasi masjid diketahui islamic centre ini dibeli pada tahun 2007 dengan harga USD 1.300.000,-. 

 Di halaman Fesbuk di intenert, ditulis jika islamic centre ini dikelola oleh orang-orang dan mahasiswa Amerika-Somalia. 

 ***

 Di Minnesota ini, komunitas/etnis Somalia memang tergolong komunitas besar. Data sampai tahun 2013, ada 25.000 warga etnis Somalia di Minnesota. Umumnya terkonsentarsi di dua kota kembar, Minneapolis dan St Paul. 

 Dari ragam sumber, termasuk perbincangan dengan Mr Wayne, seorang anggota komisi di Department of Administration yang menangani proyek renovasi Minnesota State Capitol, orang-orang Somalia pertama kali datang di Minnesota sekitar pada tahun 1980an. Mereka ke Minnesota untuk belajar dan juga membangun bisnis atau kerja sebagai profesional. 

 Gelombang berikutnya tiba di Minnesota sekitar pertengahan tahun 1990an, ketika Somalia dilanda perang saudara. Banyak yang datang dan mengungsi ke Minnesota dengan bantuan lembaga kemanusian (VOLAGS). Orang-orang Somalia yang lebih dulu tiba juga membantu orang-orang Somalia yang datang di gelombang berikutnya. 

 Data American Community Survey tahun 2010 menyebutkan, ada sekitar 85.700 orang Somalia di seluruh Amerika Serikat, dan 25.000 orang di antaranya tinggal di Minnesota. Di Minnesota, mereka menetap di Kota Kembar dan di daerah sekitarnya. 

 Kini banyak dari mereka yang menjadi profesional dan pebisnis. 

 Di Minnesota ini pula sebenarnya, selain orang-orang Somalia, ada juga orang-orang Asia. Mereka disebut orang 'Hmong'.Mereka adalah para pengungsi Thailand sekian tahun lalu. Sampai tahun 2000, tercatat ada sekitar 40.707 orang etnik Hmong di Kota Kembar Minneapolis dan St Paul. Sensus Amerika tahun 2010 menyebutkan ada 66.000 orang etnik Hmong di dua kota itu dan merupakan populasi etnik Hmong terbesar di dunia. 

 Dr Grit Grigolet, seorang peneilti asal Jerman yang pernah menetap di Minneapolis dan St Paul, dalam tesis doktoralnya "The Integration of Hmong Refugees from Wat Tham Krabok, Thailand, into American Society" (judul asli “Integrationsvarianten. Die Hmong in den USA) di jurusan kajian Amerika dan Asia Tenggara di Universitas di Hamburg-Jerman, menulis bahwa Minneapolis dan St Paul adalah berperan sebagai pusat budaya dan sosial politik bagi orang-orang Hmong di Amerika. 

 Pada tahun 1980an, program pertanian University of Minnesota memberikan pendampingan pertanian kepada orang Hmong. Program yang berakhir pada tahun pada tahun 1985 itu menjadikan banyak orang Hmong menjadi petani di beberapa wilayah di sekitaran dua kota kembar. 

 Laporan American Community Survey 2011 menyebutkan bahwa sekitar  31 % orang Hmong di Minnesota masih tergolong miskin.
 Pun begitu, seorang penulis pada tahun 2013 menulis untuk sebuah artikel di Amerika dengan judul "Hmong of Minnesota and California" menyebutkan, terlepas masih terbatasnya data statistik yang tepat, namun ada banyak juga orang-orang Hmong di Minneapolis dan St Paul yang menjadi jutawan dan kaya raya. 

 Seiring perkembangan dan proses integrasi dua komunitas ini di Minnesota, pemerintah dan warga negara bagian Minnesota mulai 'mengakui' keberadaan dan kehadiran mereka sebagai bagian dari 'the Minnesotans' dan sebagai bagian dari Amerika. 

 Di lembaga legislatif dan senat, beberapa tahun terakhir mulai muncul anggota legislatif dan senat dari orang-orang Somalia dan Hmong. 

Bersama Fue Lee (Hmong-American) dan Ilhan Omar (Somalian Muslim-America) di sela-sela break sidang 90th legislative session DPRD Minnesota, Kamis (04/05). Fue Lee anda Ilhan Omar adalah anggota DPRD Minnesota 2016-2018 (DPRD dipilih per dua tahun sekali)
Bersama Fue Lee (Hmong-American) dan Ilhan Omar (Somalian Muslim-America) di sela-sela break sidang 90th legislative session DPRD Minnesota, Kamis (04/05). Fue Lee anda Ilhan Omar adalah anggota DPRD Minnesota 2016-2018 (DPRD dipilih per dua tahun sekali)
 Di Minnesota State Capitol, sebagai bagian dari proyek renovasi sejak tahun 2013, ada tambahan ruangan khusus dan instalasi-instalasi karya seni yang menggambarkan pengakuan akan kehadiran dan keberadaan orang-orang Somalia dan Hmong di Minnesota. 

 Ada ruangan pameran foto-foto keseharian petani-petani Hmong, juga ada ruangan yang menampilkan foto-foto tokoh-tokoh muslim Somalia yang telah berkontribusi dalam pembangunan Minnesota.

 Sebagaimana kata Mr Wayne, Itu semua adalah upaya untuk menggambarkan konteks kekinian Minnesota yang semakin majemuk dan beragam. Semua entitas yang menggerakkan Minnesota ke arah yang lebih baik mesti diakui. Dan itu mesti digambarkan di Minnesota State Capitol sebagai rumah seluruh rakyat Minnesota. 

Salah satu ruangan di Minnesota State Capitol yang memamerkan foto-foto para tokoh-tokoh Muslim yang telah berkontribusi untuk kemajuan dan perkembangan Minnesota State
Salah satu ruangan di Minnesota State Capitol yang memamerkan foto-foto para tokoh-tokoh Muslim yang telah berkontribusi untuk kemajuan dan perkembangan Minnesota State
 Demikianlah Minnesota hari ini. 

 Sebuah daerah yang menjadi rumah bagi Indian native Amerika, Somali African-America, dan Hmong Asia- America. 

 Berbeda-beda dalam satu Minnesota. 

 Minneapolis-Minnesota

ditulis tanggal 06.05

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun