Pesona ‘Tiga Danau' Â
Daya tarik utama dari Pulau ketiga terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca ini adalah pesona 'tiga danau' yang terlihat dari atas puncak. Bukan danau dalam arti sebenarnya. Namun lengkungan laut beserta tepian pantai pasir putih dari tiga sisinya yang menyerupai danau.  Dari atas puncak, lautan dan garis pantai dari tiga sisi Pulau ini begitu memesona. Semacam tiga tepian kuali dengan minyak goreng yang membiru. Bibir pantainya memutih. Melengkung indah. Dari atas puncak, Pulau ini begitu memesona. Banyak traveler yang berkunjung ke Padar semata ingin berpose dengan latar belakang tiga ‘danau’nya yang memesona itu. Dari kawanan backpaker hingga calon pengantin yang hendak melakukan pemotretan foto pra wedding. Bener.
Pulau ini sebenarnya relatif lebih dekat ke Pulau Rinca daripada ke Pulau Komodo, yang dipisahkan oleh Selat Lintah. Pulau Padar tidak dihuni oleh ora (biawak Komodo). Di sekitar pulau ini terdapat pula tiga atau empat pulau kecil.
Pulau Padar juga diterima sebagai situs warisan dunia UNESCO, karena berada dalam wilayah TNK, bersama dengan Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Gili Motang.
Sebagaimana dikutip dari laman berita floresa.co, sejak bulan September 2014, pengelolahan Pulau Padar sudah diserahkan kepada PT. Komodo Wildlife Eco-tourism (PT KWE), hal yang memicu kecemasan terkait nasib komodo di pulau itu dan praktek privatisasi yang kian massif terhadap sumber daya publik di Mabar.Â
Untung saja, hingga kini perusahaan tersebut belum mulai mengeksekusi usahanya. Jadinya, masyarakat umum masih bisa mengakses kemolekannya.
Andaikata perusahaan ini mulai membangun resort dan usaha rekreasi pantai, Padar menambah deretan pulau yang sudah berhasil diprivatisasi di Labuan Bajo.
Beberapa lainnya seperti Pulau Bidadari, Sebayur dan Kanawa sudah lebih dahulu diprivatisasi. Bahkan Pulau Bidadari, sebagaian kawasan Pantai yang menjadi tempat resort, masyarakat dilarang masuk.
Â
Â