Mohon tunggu...
Boe Berkelana
Boe Berkelana Mohon Tunggu... lainnya -

Pejalan. Menetap di Labuan Bajo-Flores, NTT

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona ‘Tiga Danau’ dari Puncak Pulau Padar

14 Desember 2015   20:52 Diperbarui: 14 Desember 2015   22:25 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang itu matahari tepat diatas kepala. Tepat tengah hari. Matahari seolah membakar ubun-ubun. Dibawah panas terik itu, kami harus mendaki menuju puncak. Pun begitu, semangat teman-teman seolah membunuh panas siang itu. Pokoknya harus sampai puncak.

Pendakian pun dimulai. Di bawah sengatan matahari yang ganas. Tak ada rindang pepohonan. Hanya satu-dua pohon Bidara tumbuh dengan dedaunannya yang kecil menyoklat. Gersang. Ilalang dan rerumputan berwarna coklat. Kering.

Pelan kami mendaki. Belum apa-apa, keringat sudah banyak bercucuran. Satu dua kawan sudah mengeluh panas. Beberapa yang lain terlihat sangat menikmati pendakian. Sesekali mereka berhenti, mengambil pose selfie dengan background Pantai jauh dibawah sana. 

Sesekali juga terdengar keluhan,

“Oe kolang o morii.... (ya Tuhan, panasnya...)”, katanya dalam Bahasa Manggarai.

Puncak sudah terlihat. seorang kawan bahkan berlari kecil. Namun sampai disana, ternyata masih ada bukit lagi. Tiga pantai pasir putih yang menyerupai ‘danau’ yang selama ini kerap ia lihat di foto-foto teman-temannya yang pernah ke Padar hanya terlihat separuhnya. Belum sempurna.

“Berarti harus mendaki ke puncak bukit itu lagi ya”, katanya kepada seorang kawan yang lain.

Saya yang sudah pernah sekali ke Padar sebelumnya memaklumi rasa penasaran kawan itu. Kunjungan ke Pulau Padar akan sia-sia jika tak mencapi puncak dan mengmabil gambar dengan latar belakang tiga ‘danau’ nun jauh di bawahnya. Indah dan keren.

Pendakian terus berlanjut. Panas tetap menyengat. Satu-dua botol air minum tandas diteguk. beberapa kawan yang sama-sama mulai mendaki sejak dari tepi pantai tadi, kini sudah tak terlihat di belakang. Informasi dari seorang kawan, mereka sudah KO. Tak sanggup lagi mendaki di bawah panas matahari dan uap tanah gersang Pulau Padar yang ganas. Syukurnya, di lereng menuju puncak, tumbuh dua-tiga pohon Bidara. Walau deduanannya mengering, namun cukup menjadi tempat berteduh.

Setelah mendaki sekitar tiga puluh menit, akhirnya sampai  di puncak. Sebuah tebing curam menganga disampingnya. Jauh dibawah sana, gelombang menghantam batu karang. Menempeleng tepian jurang. Angin bersemilir lembut. sejuk.

Pemandangan dari puncak Padar memang luar biasa. Jauh di depan sana, beberapa pulau sekitar Padar terlihat. Garis-garis pantainya memutih. Beberapa kawan mengabadikan momen di puncak itu. Mengambil beberapa dengan beberapa sisi latar belakang. Puas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun