Sudah kursus bahasa Inggris sana-sini tapi belum juga bisa cas-cis-cus? Sudah bayar mahal-mahal, tapi kosa-kata yang ditau situ-itu saja? Well, you should try something dippereng, masbro (maksudnya-different). Mungkin belajar English secara konvensional, datang duduk dikelas, dengarkan teacher cas-cis-cus sendiri, hafal kosakata tapi gak pernah dipake, sudah tak cocok lagi dengan Anda. Buka mata, buka hati, berjalan lebih jauh, asal jangan lari, nanti dikira maling. Banyak metode lain yang lebih bohai, amazing, bombastis, fantastis untuk menaklukkan dan mengencani bahasa terkeren sejagat itu. Terkeren, maksudnya, kalau mas dan mabkbro bisa ucap satu dua kata dengannya niscaya jadi keren jugalah.,,haha.
Well, daripada panjang lebar ane ngomong, adapun maksud dan tujuan kedatangan postingan ini adalah untuk menyampaikan kepada Anda kabar gembira bahwa belajar Bahasa Inggris hari ini tak perlu harus mahal dan tak perlu datang ke kelas ber-AC melulu. Cukup dengan modal kuat jalan, kuat bergaul, sedikit cerewet, suka bertanya, terlebih-lebih menjawab, maka yakin dan percayalah, Anda akan bisa speaking dalam waktu tak terlalu lama. Sueerrr,,, ajiibbb.
Lantas, bagaimana caranya?
Yup, yang saya maksudkan adalah bergabung dengan komunitas sesama pecinta, penyuka, penghobi, penikmat Bahasa Inggris. Sudah bukan rahasia umum lagi, berkomunitas adalah salah satu media sharing yang paling afdol. Berhubung satu komunitas adalah orang-orang yang memiliki minat yang sama, maka didalamnya tak akan kenal kata sungkan untuk saling bertanya, berkoreksi, saling menyemangati, juga saling bersaing. Hari ini, komunitas sepertinya sudah menjadi bagain gaya hidup dari anak-anak muda urban. Tahun demi tahun, semakin banyak saja komunitas yang muncul. Fotografi, backpaker, android, bahasa asing, sastra, hijabers, otomotif, dan masih buanyaaakkkk lagi.
Pun dengan Bahasa Inggris (dan bahasa-bahasa asing yang lain), banyak juga sekarang bermunculan. Dari skala kelas di kampus, fakultas, satu kampus, satu kota, hingga lintas kota hingga masuk ke perkampungan dan pesedaan, dan juga onlaen.
Nah, bagi kompasianer yang tinggal di Makassar dan sekitarnya atau Kompasianer luar Makassar yang suatu saat nanti ke Makassar, ada banyak komunitas English yang bisa Anda gabung to improve your English speaking skill atau hanya sekedar nyari speaking partner ataupun juga nyari rekan bisnis yang klop. Disini anda gak butuh banyak teori. Langsung tancap, hantam, sikat. Perlahan-lahan nanti akan bagus sendiri, sambil anda terus belajar untuk memperbaikinya tentunya.
Berikut beberapa english community yang amazing untuk wilayah Makassar dan sekitarnya.
Benteng Panyua English Club (BPEC) Fort Rotterdam Makassar
Pernah dengar Rotterdam? Yup, Belanda. Tapi ini tentu saja bukan di Negeri Kincir Angin itu. Roterdam adalah sebuah benteng (Fort) peninggalan jaman belanda di Makassar yang didalamnya juga terdapat kamar tempat dimana Pangeran Diponegoro pernah di Penjara oleh Belanda. Terletak tak jauh dari anjungan Losari yang cantik celita dengan Masjid terapung Amirul Mukmininnya yang berdiri jumawa mengapung. Kini benteng (Fort) Roterdam menjadi salahsatu tenpat wisata andalan bagi Kota Makassar selain Losari, juga wisata andalan bagi SulSle selain Benteng Somba Opu di Gowa, Bantimurung di Maros, Tana Toraja, Pantai Bira di Bulukumba, Tekabonerate di Selayar, dan beberapa tempat wisata andalan lain.
Didalam Benteng inilah Benteng Panyua English Club (BPEC) berada. Nama komunitas/klub English yang terbentuk sejak 1986 diambil dari Benteng Panyua, nama lain dari Fort Roterdam yang memang mirip penyu (panyua).
Kegiatan utama BPEC adalah diskusi.speaking English tipa hari Minggu mulai pukul 10 teng sampe lelah letih pukul 2 siang. Bertempat di teras museum bagian timur Benteng. Diawali dengan opening seremoni oleh MC, warming up face-toface, dan perkenalan diri new comer. Setelah sesi 'pemanasan'Â dilanjutkan dengan presentasi topik yang akan dibahas hari itu. Topiknya biasanya beragam, dari masalah sosial, budaya, politik, hukum, agama, hingga seks. Yah seperti nama-nama rubrik di Kompasiana lah,,,haha. Apalagi kalo topik yang dibahas sedang seru-serunya menjadi pemberitaan media, wah bakal hangat berujung panas tuh.
[caption id="attachment_304986" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana diskusi di BPEC"][/caption]
Setelah presentasi topik, barulah tiap peserta yang datang dibagi kebeberapa klub kecil dengan masing-masing satu group leader. Masing-masing group terdiri dari 5-7 orang, dan diberikan waktu untuk small-group discussion selama satu sampe dua jam. Nah disinilah kesempatan kita bercuap-cuap. Bolak-balik buka kamus, buang malu untuk bertanya, tumbal kalimat sana sini, hingga mulut serasa berbusa. Dan tentu saja setelahnya, plong. Lega, banyak dapat kosakata baru, cara ngucapnya, dan cara menggunakannya dalam kalimat. Apalagi kalau dalam group itu ada peserta yang cara bicaranya sudah mirip bule. Beruntunglah kita.... ahaha.