Sejauh ini beberapa pendirinya tidak lagi tinggal di Makassar. Bahkan ada yang tinggal di luar negeri. Beberapa membernya juga (disini tidak dikenal mantan member) sudah banyak berkiprah diberbagai bidang. Ada juga yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana diluar negeri. Australia, Amerika, dan Eropa. Tahun 2011 lalu, empat orang membernya sama-sama lulus dan diterima diterima di empat perguruan tinggi berbeda di Australia lewat beasiswa Australian Development Scholarship (ADS)- semenjak 2013 lalu beasiswa ini berganti nama menjadi Australian Award Scholarship. Sedangkan untuk yang belajar di Eropa dan US, kebanyakan melalui beasiswa Stuned, NFP, Fullbright, dan Erasmus Mundus. Banyak juga- yang masih berstatus mahasiswa- menjadi peserta exchange student ke US dan Jepang melalui beasiswa shortcourse Jennesys 2.0 Jepang, SUSI US, dan IELSP US.
Jika Anda pecinta Bahasa Inggris yang bukan hanya ingin mengembangkan kualitas Bahasa Inggris tapi juga tercerahkan, dan GRATIS!, menjadi bagian dari komunitas ini patut Anda pertimbangkan.
Untuk bergabung, datang saja di diskusi mereka tiga kali sepekan. Selasa, Kamis,dan Sabtu sore di pelataran Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar. Tak perlu sunghkan apalagi malu, member MAKES terkenal dengan senyumnya yang super ramah. :)
[caption id="attachment_304902" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Diskusi MAKES"]
Bahasa Jerman (Al-Markaz Deutschkurs)
Bahasa asing kedua yang menjadi ikon dari Masjid tiga lantai yang mampu menampung hingga 10.000Â jamaah ini adalah Jerman, Al-Markaz Deutschkurs (ADK) atau kursus Bahasa Jerman Al-Markaz. Berbeda dengan MAKES yang berupa komunitas kajian/diskusi, ADK Al-Markaz berupa komunitas belajar (kursus) secara berkala.
Adalah duo dosen muda, Herr Kasim dan Her Azhar, yang menjadi pelopor sekaligus pengajar dari kursus Belajar Bahasa Jerman GRATIS satu-satunya di Makassar ini. Sebelumnya Herr Kasim adalah dosen dari Herr Azhar di porgram Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Makssar (UNM). Namun selepas kuliah, Herr Azhar menjadi tandem dan duet maut Herr Kasim dalam mengampu dan mengembangkan ADK. Belakangan beberapa mahasiswa Herr Kasim dari Bahasa Jerman UNM turut juga membantu keduanya membesarkan ADK. Salahsatunya adalah Frl Lucia yang merupakan alumni program pemuda setahun di Jerman 2012-2013 lalu.
Saat ini, Herr Kasim tetap menjadi dosen Bahasa Jerman di UNM sedangkan Herr Azhar melanjutkan pendidikannya di program studi Lingguistik pascasarjana Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar.
Waktu kursus di ADK adalah tiap Sabtu. Dua sesi kelas, mulai dari pukul 2 siang sampai enam sore. Buku-buku yang digunakan adalah buku standar Goethe Institute Jakarta. Themen new 1 dan Studi A1 Deutsch als Fresmdsprache. Kamus standar yang dianjurkan untuk dibeli oleh tiap-tiap siswa adalah kamus Universal Langenscheidt Ina-Jerm, Jer-Ina terbitan Katalis Jakarta.
Suasana belajarnya sendiri sangat santai. Berlesehan diteras Masjid Al Markaz. Pengajarnya juga sangat santai dan sabar menuntun tiap siswa memahami Bahasa dengan pengguna terbesar di Eropa ini.
Siswa-siswanya juga berasal dari beragam latar belakang. Mulai dari siswa SMA, mahasiswa, sarjana, pekerja, hingga dosen. Bagi Anda yang tertarik, datang saja tiap hari Sabtu sore di Masjid Al Markaz. Anak-anak ADK siap menyambut Anda dengan ucapan "Welkomen, meine Bruder und Schwester!".