Senin pagi tanggal 20 Setember 2010, Metro TV menampilkan 2 tayangan yang mengelitik, ... Pertama "tayangan Diskusi mengenai cocomeo "Studi Banding" para wakil rakyat keluar negri dan budget yang tersedia di APBN 2010 untuk ongkos pelesir para pejabat negara ke mancanegara" ... [caption id="attachment_267671" align="alignleft" width="300" caption="APBN 2010 biaya pelesir pejabat negara Rp 19.5T..wooww !! (skets by Boedi)"][/caption] Kedua "berita mengenai penyaluran program KUR (Kredit Usaha Rakyat) bagi pemberdayaan usaha kecil" Tayangan pertama, membuat masyarakat ndelongop...termehek-mehek... shock mendengar bahwa anggaran "pelesir" ke manca negara di APBN besarannya sekitar Rp 19.5 Trilliun...wooowwwwwww.... Dan selalu dianggarkan setiap tahunnya dan cenderung selalu naik....asyiiikkk!! Tentunya anggaran ini berasal dari pendapatan negara yang dipungut dari pajak..yang nota bene "dibayar oleh Rakyat", atau berasal dari sumber pendapatan lain yang diusahakan oleh negara,..dan dari "hutang"..he..he..he Kenapa dikatakan "pelesir"..karena pemakaian anggaran ini, tidak pernah jelas pertanggungan jawabannya kepada publik..dan akuntabilitasnya??.....gak jelas!! Dan yang jelas pengeluaran ini kok bersifat "konsumtif"..duit habis..gak bakal kembali dan tidak jelas manfaat-nya bagi masyarakat banyak... (setuju..gak??)... ajiiib mang !! Ongkos Bail Out untukbank  Century yang Rp 6.7T hanya sekitar 1/3 dari Anggaran Pelesir Rp 19.5T per tahun.. oleh para wakil rakyat yang terhormat dibikin "pansus" yang memakan biaya milyar rupiah juga.. membuat gueger republik ini dengan segala coco-meo yang gak jelas ujung pangkalnya... he..he Bail Out Century hanya dikeluarkan sekali...dan biaya "pelesir" yang 3x lipat biaya Bail-Out yang gak jelas akuntabilitasnya dikeluarkan setiap tahun..tapi gak pernah ada wakil rakyat tertarik dan yang teriak.."ayooo bikin pansur plesiran !!"..he..he..he Karena biaya plesir bisa dinikmati ber-jamaah kaleee...??? Asyiiikkkk Apa kaitannya dengan berita tentang KUR??? Diberitakan bahwa pagu kredit KUR dinaikkan dari maksimum Rp 5 juta menjadi Rp 20 juta Dan dialokasikan total anggaran untuk KUR sebesar sekitar Rp 20T yang akan disalurkan melalui sistem perbankan, tapi ...dari tayangan tersebut dikatakan bahwa yang tersalurkan baru sekitar Rp 1 Trilliun.... ampun... kok ralisasinya hanya 5%..kenapa ya??? He..he..birokrasi untuk mendapatkan kredit..bikin mumet mang Jabrik ..kaleee!! Tapi katanya tingkat kredit macet dari KUR hanya sekitar 4-5%, jadi kalo disalurkan Rp 1T..yang macet hanya sekitar Rp 500 juta... dan manfaat kredit ini amat terasa karena katanya bisa menciptakan sekitar 10 ribu lapangan kerja baru.... wooowww bukan main. Dan KUR bukanlah biaya yang konsuntif, dan duitnya kudu dibalikin oleh peminjam...pake bunga sekitar 14% per tahun.... wooowww Seandainya, (ngimpi ni yeeeeee...!!!) Para pejabat negara di republik ini....mau bebesar hati,.... 50 % sajalah anggaran "pelesir" dihibahkan kepada rakyat dalam bentuk micro financing system, untuk pemberdayaan masyarakat miskin....50%xRp 19.5T/tahun = Rp 9.75T per tahun, dan birokrasi penyalurannya dipermudah,... bunganya jangan tinggi-tinggi... cukuplah 2.5% plus dari tingkat bunga deposito yang berlaku....dan gak perlu piara debt collector yang sangar-sangar... karena NPL nya hanya 4-5%,.... berapa banyak masyarakat yang bisa diangkat dari kemiskinan.... dan diberdayakan. Kalo Rp 1T bisa menciptakan 10,000 lapangan kerja baru..lah kalo Rp 9.75T..bisa tercipta sekitar 100,000 lapangan kerja baru setiap tahunnya.... Wah..kalo para pejabat negara mau.... ticket untuk masuk surga..bakal laris manis kale... Apa yang mulia para pejabat negara, wakil rakyat..mau??? Mari kita doakan semoga kacamata kuda gak dipakai mejeng plesiran lagi oleh yang mulia pejabat dan wakil rakyat..!! Amiiin...... Jakarta,  Jum'at Kliwon, 24 September 2010 Di-cocomeo-kan oleh Boedi Tjahjono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H