...masih diam....menunduk....mata mulai sembab.....
....tak terasa meleleh air mata ini.... Kaki ini lemas dan luruh,...terduduk dan bersujud.........................................
Bersyukur atas kekuatan “hati” yang tidak mau dikendalikan “pikiran”. .....bermunajat, ....
Bersyukur ....atas segala anugerah yang diberikan, atas segala kebahagiaan yang aku rasasakan, atas tunjangan guru yang aku terima aku syukuri dengan ikhlas. ....ke senayan sudah tidak berarti lagi buatku, jadi juara simposium sudah bukan tujuanku, memegang tropi juara guru terbaik sudah bukan keinginanku ....karena hakikatku adalah guru, mendidik, menanamkan akhlak membekali generasiku dengan iman dan ilmu agar generasiku 20 tahun lebih baik .
- Juara sebenarnya adalah jika siswaku ketika dewasa bukan seorang koruptor,
- Tropi yang sebenarnya adalah jika siswaku ketika dewasa masih mencium tanganku dan selalu mengunjungiku diwaktu lebaran,
- Pemenang sebenarnya adalah jika siswaku adalah orang yang berguna dan berakhlak mulia... Itulah juara sejati dari seorang guru....
Alhamdulilah ...istiqomah ... Alloh selalu meridhoi...amien ya alloh...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H