Etika berperilaku dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan budi pekerti dan karakter yang luhur. Salah satu hal yang menjadi penanda etika berperilaku adalah cara berbicara dengan seseorang dalam keluarga. Kita tentu memiliki bermacam-macam kata panggilan untuk memanggil anggota keluarga. Untuk itu mari kita cermati makna dan fungsi etika berperilaku dalam keluaga.
Dalam hubungan kekeluargaan, seorang tentu lazimnya memiliki ayah, ibu, kakak, dan adik. Selain itu, ada juga memiliki kakek, nenek, paman, bibi dan kerabat lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat Batang Hari memiliki berbagai kata sapaan kepada masing-masing individu yang berbeda, sesuai dengan strata atau tingkatan derajatnya dalam keluarga. Sebagaimana ditegaskan dalam seloko adat Batang Hari;
Rumah bertengganai
Anak bebapak
Kemenakan bememan
Bini belaki
Seloko adat di atas merupakan kiasan yang berarti bahwa setiap wilayah memiliki pemimpin, setiap rumah memiliki tengganai (tetua atau yang dituakan) yang harus dihormati, setiap anak memiliki bapak yang harus ditaati, setiap kemenakan (keponakan) memiliki meman (paman) yang harus menjadi panutan. Masing-masing anggota keluarga memiliki derajat atau kedudukan yang berbeda dalam keluarga, panggilan atau  sapaan kepada salah satu dari mereka merupakan cara penghormatan kepada mereka.
Kata sapaan bebaso dalam adat Batang Hari memiliki peran yang sangat penting.  Bebaso memiliki fungsi, antara lain;
a. Menunjukkan sikap menghargai dan wujud penghormatan kepada orang tua,
b. Menunjukkan rasa pengghargaan kepada saudara kandung kedua orang tua,
c. Menunjukkan sikap mentaati adat istiadat, adat yang teradat dan adat yang diperadatkan.