"Saya mau kirim kue Rasidah ke rumah saudara di Jakarta. Tapi mereka bagikan ke kerabatnya lagi dan banyak yang suka. Ya sudah saya berniat buka usaha dan mengangkat kembali kue-kue yang sudah tidak dikenali lagi oleh generasi muda. Kue Rasidah ini makanan khas para raja suku Melayu. Dan masih banyak yang belum tahu."
Itulah sepenggal kalimat dari Siska Hasibuan, pemilik usaha Mumubutikue saat saya menanyakan awal mula bisnisnya dibangun. Sabtu kemarin, saya datang ke tempat usahanya yang berada di Jalan Jemadi Nomor 237 C Pulo Brayan Darat II, Medan. Niat awalnya sih untuk membeli oleh-oleh khas kota Medan atau khas daerah di Sumatera Utara untuk dikirim ke teman saya yang ada di Batam. Namun saat tiba di lokasi, saya tertantang untuk mengetahui seluk-beluk kerajaan bisnisnya dimulai.
Siang itu, tempat usahanya yang sekaligus rumah dari Siska Hasibuan cukup ramai. Rata-rata para anak perempuan dan ibu-ibu. Ada yang mengadon tepung dengan mixer untuk jadi kue, menjaga oven, menyusun kue di kotak, hingga menjahit bros dari kain perca (kain kecil bekas sobekan dari jahitan). Ternyata mereka lagi mempersiapkan pesanan yang akan dikirim luar kota.
Mumubutikue adalah usaha kue dan kerajinan rumahan khas Sumatera Utara. Awalnya didirikan pada tahun 2010 dengan nama House of The Siskas'. Tujuannya untuk wadah jualan kue dan kerajinan khas Sumatera Utara yang berbeda dengan tempat lainnya. Selain itu sebagai pusat belajar bagi perempuan atau ibu-ibu yang single parent yang nantinya bisa menjadi solusi dalam mendapatkan penghasilan bagi keluarga mereka.
Seiring berjalannya waktu, House of The Siskas' diubah menjadi Mumubutikue yang diambil dari nama anak kembarnya, Musyafa dan Muamar. Hal tersebut bertujuan kelak anak kembarnya tahu bahwa hidup itu harus berjuang. Salah satunya dengan berkarya karena usaha dari Siska Hasibuan merupakan hasil karya atau kerajinan.
"Tahun 2010 buat bros dari kain perca dan hasilnya bisa untuk beli perlengkapan buat kue, oven, dan lainnya." Kata Siska Hasibuan.
Siska Hasibuan menuturkan bahwa saat itu tak bisa tutup mata. Dirinya harus membuat usaha yang beda dari pelaku usaha lainya. Kemudian dia mencoba kreasi kuliner seperti kue kering dan kue khas Sumatera Utara yang ditekuni pada tahun 2015. Saat itu dirinya berhasil menjual hingga 1 ton yang dikirim ke luar daerah kota Medan.
Dalam hati, saya pun mengucap "Hebat banget ibu ini. Pantas aja usahanya berkembang. Kreatif sih."
Mumubutikue menyediakan makanan daerah khususnya suku Melayu. Kuliner khas daerah Sumatera Utara yang sudah tak dikenali oleh generasi muda, diangkat kembali oleh sang pemilik. Sama halnya seperti saya yang tidak tahu apa itu kue Rasidah. Dari sinilah saya tahu bahwa kue Rasidah merupakan makanan para raja dari kerajaan Melayu.
Bahan makanannya pun menggunakan bahan makanan premium yang teruji kebersihannya. Proses pembuatannya juga masih manual. Selain itu tidak menggunakan bahan pengawet atau penyedap rasa. Hal tersebut membuat Mumubutikue disertifikasi label halal dari MUI.
Berkat usahanya tersebut, pada tahun 2018 lalu, Mumubutikue dipercaya dalam menyiapkan kudapan untuk Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo. Momen penting yang merupakan sebuah prestasi tersebut terjadi saat acara pembukaan MTQ Tingkat Nasional di Sumatera Utara. Lagi dan lagi, kue Rasidah lah yang disajikan.