Mohon tunggu...
Rifky Pradana
Rifky Pradana Mohon Tunggu... -

Seseorang pria yang bukan termasuk golongannya rakyat 'Jelita', hanya seorang rakyat 'Jelata' saja, yang suka iseng, yang suka mengisi waktu nganggurnya untuk menghibur dirinya dengan membaca dan menuliskan uneg-unegnya yang dipostingkan di blog komunitas : Kompasiana, Politikana, serta di milis-milis yahoogroups.com : Forum Pembaca Kompas, Mediacare, Media Umat, Ekonomi Nasional, PPI-India, Indonesia Rising, Nongkrong Bareng Bareng, Wartawan Indonesia, Zamanku, Eramuslim, Sabili, Mencintai Islam, Syiar Islam, dengan nickname rifkyprdn@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Susno & SBY

10 Mei 2010   13:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:17 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupanya Presiden SBY telah mendengar kabar tentang Polri yang telah menangkap Komisaris Jenderal Susno Duadji dan menetapkannya sebagai tersangka.

Beliau (SBY) menyerahkan ke Mabes Polri untuk menindaklanjuti hal ini. Dan tentunya beliau (SBY) tetap mengikuti proses penyidikan yang dilakukan oleh Mabes Polri”, kata juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha.

Artinya Presiden serahkan kepada mekanisme yang berlaku. Jadi presiden tidak ikut campur”, tegas Julian Aldrin.

Sebagaimana diketahui, Susno Duadji ditetapkan jadi tersangka dalam kasus dugaan suap.

Susno dijerat dengan pasal penyuapan terkait dengan kasus sengketa bisnis PT. SAL (Salmah Arowana Lestari).

Penyuapan”, kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Edward Aritonang.

Namun lucunya, justru pihak yang diduga telah memberikan uang suap kepada Susno Duadji itu malahan belum ditetapkan sebagai tersangka.

Karena ini (Susno) yang menjadi perhatian”, kata Irjen Pol Edward Aritonang.

Berkait dengan pernyataan tidak ingin ikut campurnya Presiden SBY dalam kasus penangkapan Susno ini, merupakan kali yang kedua Presiden SBY menyatakan tak akan mencampuri kasus Susno.

Pada awal Mei 2010 yang lalu, Susno juga pernah meminta perlindungan kepada Presiden SBY.

Pak Susno telah mengajukan permohonan perlindungan kepada Presiden SBY”, kata juru bicara Presiden.

Sebagaimana kita ketahui ada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Itu kan ada undang-undangnya. Nanti kita lihat apakah dalam kapasitasnya sebagai peniup pluit atau public interest. Jadi dilihat mekanismenya”, kata Julian Aldrin.

Begitulah keadaan penegakan hukum di Indonesia. Seringkali seseorang yang disangka menerima suap telah ditetapkan sebagai tersangka, bahkan ada yang telah diproses di pengadilan.

Namun justru pihak yang disangka memberikan suap belum ditetapkan sebagai tersangka, bahkan terkesan malah tidak diperiksa.

Di sisi lain, Presiden sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan serta Panglima Tertinggi TNI, seringkali tak mau ikut mencampuri urusan Polri dan Kejaksaan Agung yang merupakan institusi berada dibawah kendali wewenangnya.

Ikut campur yang diartikan sebagai Intervensi dalam membelokkan hukum, atau dalam kata lain memberikan instruksi untuk memanipulasi suatu kasus hukum memang seyogyanya tidak dilakukan oleh Presiden.

Namun, ikut campur dalam arti memberikan arahan dan teguran terhadap suatu ketidak adilan yang dilakukan oleh kedua institusi itu tentu justru merupakan kewajiban Presiden.

Bijaksanakah jika malahan Presiden terkesan membiarkannya ?.

Wallahualambishshawab.

*

Catatan Kaki :

  • Foto ilustrasi dicopy paste dari sini .

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun